oleh

Cegat Konvoi Kelulusan Sekolah, Polres Jayapura Amankan Puluhan Pelajar SMK Negeri I Sentani

INBISNIS.ID, SENTANI – Jajaran Polres Jayapura menghentikan dan mengamankan puluhan pelajar yang berasal dari SMK Negeri 1 Sentani. Mereka diamankan Polres Jayapura saat melakukan konvoi sebagai perayaan kelulusan sekolah, di jalanan Kota Sentani, Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura.

“Kita amankan secara humanis sekelompok pelajar yang melaksanakan konvoi-konvoi. Sebenarnya diamankan, karena mengganggu ketertiban arus lalu lintas jadi kita amankan. Kemudian baru di data, tapi setelah itu nanti dikembalikan dengan undang orang tua untuk jemput mereka,” ujarnya.

Mereka yang diamankan ada 50 lebih pelajar yang sengaja merayakan kelulusan dengan melakukan konvoi keliling Kota Sentani menjelang sore tadi.

Kebisingan dari knalpot variasi motor mereka membuat perhatian polisi, sehingga mereka diamankan. Mereka akhirnya dibawa ke Mapolres Jayapura guna didata dan dibina dengan mendatangkan orang tuanya.

“Yang pastinya itu 50 lebih pelajar. Sebagian sudah pulang dijemput sama orang tuanya. Sambil yang kita data, kalau sudah ada orang tuanya, ya bisa kembali. Kalau tidak ada orang tuanya, ya kita undang pihak sekolah atau wali kelas, gitu sih sebenarnya,” ujar Kapolres Jayapura.

AKBP Fredrickus Maclarimboen mengatakan, pihak sekolah sebelumnya sudah melayangkan surat pemberitahuan terkait kelulusan yang akan diumumkan pada pukul 18.00 WIT. Dan, dalam pengumuman hasil kelulusan tersebut, siswa dilarang melakukan aksi konvoi dan corat-coret pakaian atau baju sekolahnya.

Ketika ditanya soal adanya gambar yang mirip dengan Bintang Kejora (BK) di baju sejumlah pelajar yang diamankan tersebut, Kapolres Jayapura menegaskan gambar tersebut diketahui setelah puluhan pelajar itu diamankan di Mapolres Jayapura.

“Ya, memang ada beberapa orang yang (ditemukan) di baju itu motif seperti itu. Tapi sebenarnya kan, tujuannya (diamankan) bukan itu. Karena konvoi mengganggu ketertiban, ya diamankan terus nanti didata. Setelah di data, tunggu keluarga atau orang tua jemput, ya sudah balik ke rumah.

“Sebenarnya kelulusan mereka itu kan nanti di pukul 18.00 WIT atau jam enam sore itu melalui website. Tentang kelulusan mereka itu secara online,” imbuhnya.

“Harapan kami, peran serta orang tua atau keluarga agar kedepannya tidak terulang lagi aksi konvoi untuk merayakan kelulusan. Karena, pertama itu mengganggu masyarakat umum, pengguna jalan lain. Kemudian yang kedua, itu berbahaya juga bagi diri mereka sendiri. Ketika mungkin nanti ada kecelakaan atau lain sebagainya. Apalagi mereka kan generasi muda yang perlu kita jaga untuk dapat berkembang dan mengisi kemerdekaan ini. Itu sih sebenarnya tujuan diamankan puluhan pelajar tersebut,” papar AKBP Fredrickus diakhir wawancaranya.

Sementara itu di tempat terpisah, Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kabupaten Jayapura, Ted Y. Mokay, S.T., menyayangkan aksi konvoi dan corat-coret baju oleh pelajar SMK Negeri 1 Sentani sebagai tradisi tanda kelulusan. Yang mana, berdampak pada terganggunya  ketertiban umum dan arus lalu lintas di jalan raya.

Untuk itu, Kadisdik juga mengimbau agar aksi-aksi serupa tidak dilakukan oleh siswa sekolah yang nantinya akan mendengar hasil kelulusan. Setiap sekolah bisa memanfaatkan pakaian tradisional digunakan saat mendengar hasil kelulusan.

“Jadi, pakaian seragam bisa dikumpulkan untuk siswa-siswa yang saat ini masih tinggal di tempat penampungan. Bahkan bisa disimpan buat adik-adik yang nantinya dari SMP ke jenjang SMA/SMK,” ujarnya.

(Redaksi)

Well, Silahkan tulis pendapatnya di kolom komentar ya.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *