oleh

Carrie, Novel Terlaris Stephen King Hampir Berakhir Di Tempat Sampah

INBISNIS.ID, SOLOK,  Siapa sangka karya pertama seorang penulis terkenal Stephen King hampir berakhir di tempat sampah. Bagi para penggemar cerita horor mungkin sudah tidak asing lagi mendengar nama Stephen King.

Karya-karyanya yang sudah meraih berbagai penghargaan sangat digemari oleh berbagai kalangan pembaca. Stephen Edwin King adalah seorang penulis novel kontemporer Amerika Serikat. Stephen King lahir pada 21 September 1947, di Portland, Maine.

King lulus dari Universitas Maine dan kemudian bekerja sebagai guru sambil memantapkan dirinya sebagai penulis.  Setelah juga menerbitkan karya dengan nama samaran Richard Bachman, novel horor pertama King, Carrie, sukses besar. Selama bertahun-tahun, King telah dikenal karena judul-judulnya yang sukses secara komersial dan terkadang mendapat pujian kritis. Buku-bukunya telah terjual lebih dari 350 juta kopi di seluruh dunia dan telah diadaptasi menjadi banyak film sukses.

Novel yang berjudul Carrie ini menceritakan kisah seorang gadis sekolah menengah yang penyendiri, Carrie White, yang perlahan-lahan menyadari bahwa dia memiliki kekuatan telekinetik. Dia diasuh oleh seorang ibu yang sangat religius dan sering mendapat perlindungan dari teman-temannya di sekolah, usahanya untuk beradaptasi menyebabkan ia mendapatkan masalah yang besar selama pesta senior di sekolahnya.

King menyerah untuk melanjutkan cerita tersebut setelah tiga halaman, dia frustasi karena tidak bisa memahami narasinya. Akhirnya Stephen King membuang naskah itu ke tempat sampah.

Beruntungya saat itu istrinya Tabhita melihat dan mengambil manuskrip yang dibuang, merapikan naskah tersebut dan membacanya. Tabitha juga memberikan masukan dengan menggunakan sudut pandang seorang gadis remaja.

King mendedikasikan novel ini untuk istrinya Tabhita. “This is for Tabby, who got me into it  and then bailed me out of it.” . King mengatakan bahwa novel ini “memiliki kekuatan mengejutkan untuk menyakiti dan menakuti”. Carrie adalah salah satu buku yang paling dilarang di banyak sekolah di Amerika Serikat.

Sang penulis terlaris ke-19 sepanjang masa itu memenangkan Medal of Distinguished Contribution to American Letters pada tahun 2003 dan diundang untuk berbicara di Penghargaan Buku National. Pada momen tersebut, King tidak berbicara soal menulis, kesuksesan dan uang. Dia berbicara tentang wanita yang menyelamatkan Carrie dari tempat sampah dan bersikeras untuk terus berjalan yaitu istrinya Tabby.

Pada kesempatan tersebut King mengatakan “Ada saat dalam kehidupan sebagian besar penulis ketika mereka rentan, ketika mimpi dan ambisi masa kecil yang jelas tampak pucat di bawah sinar matahari yang keras dari apa yang kita sebut dunia nyata. Singkatnya, ada saatnya segalanya bisa berjalan baik. Waktu yang rentan bagi saya itu datang selama tahun 1971 hingga 1973. Jika istri saya telah menyarankan kepada saya bahkan dengan cinta dan kebaikan dan kelembutan bahwa waktunya telah tiba untuk menyingkirkan impian saya dan menghidupi keluarga saya, saya akan melakukannya tanpa keluhan.”

Dari kisah ini kita bisa mengambil pelajaran bahwa jangan mudah menyerah dalam keadaan apapun. Banyak orang-orang zaman sekarang yang mudah sekali putus asa dan tidak mau menyelesaikan apa yang telah mereka mulai.

(Redaksi)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *