oleh

Cara Tanam Porang untuk Hasilkan Umbi Berkualitas

-Bisnis-349 views

INBISNIS.ID, JAKARTA – Porang merupakan salah satu komoditas yang sedang naik daun di Indonesia. Dengan populernya porang, banyak masyarakat yang beralih untuk menanam porang karena memiliki prospek penjualan yang tinggi.

Bagaimana cara menanamnya agar menghasilkan panen umbi porang yang berkualitas? Berikut INBISNIS rangkumkan menurut Ketua Departemen Agronomi dan Hortikultura Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor (IPB), Prof. Dr. Edi Santosa, S.P, M.Si dikutip popmama.

1. Tanah yang telah diolah
Tanah yang digunakan akan mempengaruhi bentuk umbi porang, jika tanah keras porang akan berbentuk memanjang mirip singkong. Namun, jika ditanam di lahan gembur akan membuat porang berbentuk bulat besar.

2. Penanaman bibit tidak terlalu dalam
Kedalaman ideal untuk menanam porang adalah 10 sampai 15 sentimeter di kedalaman tanah.

Jika bibit porang ditanam terlalu dalam, maka tumbuhnya akan seperti singkong yang memiliki sekat agak memanjang, meskipun masih dalam satu umbi.

3. Jarak tanaman diberikan jarak
Jika terlalu rapat, maka tanaman porang akan sulit untuk tumbuh besar dan membulat.

4. Diberikan pupuk kandang
Untuk mendapatkan hasil maksimal dari porang maka diperlukan pupuk. Namun, pupuk yang digunakan untuk porang yakni pupuk kandang.

Akan lebih baik jika memberikan satu kilogram pupuk kandang, hanya sekali selama masa tanam. Namun, jika ingin memberikan campuran pupuk kimia NPK, maka cukup satu kali saja selama masa tanam.

5. Bersihkan pupuk dan alang-alang di sekitar porang
Porang bisa menjadi tanaman yang tetap tumbuh tanpa dirawat. Meski begitu dengan melakukan perawatan seperti membersihkan rumput dan alang-alang di sekitar tanaman porang akan membuat hasil panen lebih baik.

6. Jangan sering disemprot pestisida
Pemberian pestisida yang sering memberikan kemungkinan porang terinfeksi.

7. Waktu ideal memanen porang
Porang bisa dipanen setelah enam bulan atau sehabis periode musim kemarau berakhir. Jika tidak dipanen, tanaman ini akan layu dan seolah mati. Meski begitu tanaman porang tidak mati.

Jadi saat musim berganti, tahun depan saat musim kemarau berikutnya kalau diberikan pupuk dan dirawat, tanaman ini bisa berisi kembali. Dalam salah satu wawancaranya, profesor Edi juga mengatakan kalau tidak sempat panen, dalam tiga tahun ke depan hasilnya akan besar umbinya.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *