oleh

Budidaya Ayam Kampung, Solideo Farm Latih Peternak Milenial Ladogahar

-Bisnis, Daerah-1,053 views

Penulis : Yeremias Yosef Sere

INBISNIS.ID, KABUPATEN SIKKA – Sebanyak 16 peternak milenial di Desa Ladogahar, Kecamatan Nita, Kabupaten Sikka, Provinsi NTT, mendapatkan pelatihan teknis pembudidayaan ayam kampung unggulan Balai Penelitian Ternak (Balitnak) dari Solideo Farm. Pelatihan itu merupakan kerja sama Pemerintah Desa (Pemdes) Ladogahar dengan Solideo Farm, bertempat di Kloangbolat, Desa Geliting, Kecamatan Kewapante, pada Kamis, (24/2).

Dalam pelatihan teknis tersebut, Onwer Solideo Farm, Rofin Muda mengatakan, program beternak ayam kampung merupakan sebuah program yang sangat baik untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat, sehingga dirinya perlu menyampaikan dan memberikan banyak motivasi bagi pihak yang ingin memulainya.

“Ayam yang saya ternak disini adalah ayam kampung unggulan balitnak (KUB). Jadi ada berbagai macam keunggulannya, seperti produksinya telornya lebih tinggi, lebih tahan terhadap penyakit, lebih cepat besar dan berkembang. Karena saya sudah lakukan dan praktek sendiri disini,” terangnya.

Rofin kemudian menceritakan suka dukanya menggeluti usaha peternakan ayam kampung selama 6 tahun belakangan ini, padahal dia sendiri merupakan lulusan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Prodi Bahasa Inggris, Unkris Artha Wacana Kupang. Namun ketika banyak orang yang merasa pesimis dengan apa yang dilakukannya, dia malah membalikan keadaan dan merasakan hasilnya seperti saat ini.

Dia menambahkan, yang paling penting untuk dipelajari dalam beternak ayam kampung yaitu siklus virus. Dikatakannya, jika musim jambu mete ataupun asam yang biasanya terjadi pada bulan September maka banyak ayam yang akan mati, padahal menurut dia, itu cuma mitos.

Pelatihan teknis pembudidayaan ayam kampung unggulan Balitnak oleh Solideo Farm

“Ayam itu sakitnya hanya tiga bulan saja mengikuti siklus pancaroba. Kita hitung tiga bulan ke belakang, disitu ayam mulai sakit. Jika tidak diobati maka ketika bertepatan dengan musim jambu mete ataupun asam dia (ayam-red) akan mati karena sudah bagian dari siklusnya. Jadi yang bisa kita lakukan adalah siapkan ternak untuk hadapi virus, karena virus itu tidak bisa dielak, dia akan datang pada musimnya,” bebernya.

Tak hanya siklus virus, Rofin juga memaparkan beberapa jenis kandang ayam yang akan disesuai dengan iklim sebuah tempat atau wilayah tertentu, telor ayam kampung yang terdiri dari vertil dan invertil, proses mesin pengeraman, mesin tetas, pemeliharaan DOC (anak-anak ayam), ayam konsumsi dan ayam kampung yang sedang bertelor.

Jikalau ada kesulitan dalam proses pemeliharaan ayam kampung nanti, dirinya berjanji akan selalu melakukan komunikasi dengan Kelompok Peternak Milenial Ladogahar bahkan terjun langsung untuk menangani permasalahannya.

“Besar harapan saya untuk teman-teman peternak milenial, jangan pernah ragu untuk beternak dan harus tetap optimis. Tugas teman-teman hanya beternak saja. Jangan pikir pemasaran, nanti saya yang hendel, saya juga yang akan cari pemasaran. Tantangan dan rintangan itu banyak tapi harus kita hadapi,” ungkapnya.

Setelah mendapatkan pelatihan teknis dan berdialog dengan Rofin Muda, para peternak milenial kemudian menyempatkan diri untuk memasuki kandang ayam dan melihat langsung kondisi peternakan ayam kampung tersebut. Mulai dari proses mesin pengeraman, mesin tetas, pemeliharaan DOC, anak ayam yang berusia diatas satu minggu, ayam konsumsi hingga ayam kampung yang sedang bertelor untuk mengetahui kapasitas produksi telor setiap harinya.

Sementara itu, Kepala Desa Ladogahar, Arkadius Arias mengungkapkan bahwa, kegiatan tersebut merupakan lanjutan dari pelatihan pengembangan potensi anak muda di Desa Ladogahar, sehingga Kelompok Peternak Milenilal dapat lebih banyak belajar langsung pada lokasi pusat peternakan ayam KUB.

“Rangkaian kegiatan pelatihan ini sudah berjalan selama dua hari di Desa Ladogahar, yang diisi dengan materi dan praktek pembuatan pakan. Hari ini kita sepakati untuk terjun ke basecamp Solideo Farm, agar mereka (Kelompok Peternak Milenial) dapat belajar langsung di lapangan,” katanya.

Esok hari nanti, lanjut Arkadius, pihaknya akan membuat Rencana Kerja Tindak Lanjut (RKTL) bersama para peternak milenial seperti pembuatan kandang ayam, untuk menunggu pendropingan bibit ayam kampung dari Solideo Farm nantinya.

“Kerja sama pendropingan ayam kampung ini, kami alokasikan melalui Dana Desa. Rofin Muda punya usaha khusus untuk budidaya ayam KUB, sehingga kami harus belajar kesini dan bekerja sama dengan Solideo Farm untuk memperdayakan ekonomi masyarakat Ladogahar yang sebagian besarnya adalah petani,” ungkapnya.

(Redaksi)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *