oleh

Bisnis Liquid Vape dari Pemanfaatan Limbah Tembakau

-Bisnis-355 views

INBISNIS.ID, JAKARTA – Industri Hasil Produk Tembakau Lainnya (HPTL) mulai memanfaatkan bahan baku lokal dalam memproduksi nikotin cair sebagai salah satu bahan baku pembuatan liquid vape.

Sekretaris Jenderal Asosiasi Personal Vaporizer Indonesia (APVI) Garindra Kartasasmita mengatakan bahwa kebutuhan pasokan bahan baku industri HPTL nasional sebanyak 7-9 ton nikotin cair per tahun bisa dipenuhi dengan memanfaatkan limbah pertanian tembakau.

Sebagian produsen bahkan telah memiliki standar kualitas setara nikotin cair impor dalam pemanfaatan bahan baku lokal ini.

“Karena kami produksi di Indonesia dan bahan baku di sini sangat berlimpah, tentu peluang pengembangan industri HPTL nasional ini masih sangat besar. Petani juga bisa mendapat penghasilan tambahan dengan menjual limbah tembakau ke pelaku usaha HPTL,” ujarnya, Rabu (18/8).

Sementara itu, Frans Sigid, Manajer Tabacaroma, mengatakan bahwa pihaknya mulai menggunakan limbah tembakau dari bahan baku lokal pada 2019.

Penggunaan limbah tersebut dilakukan untuk memaksimalkan hasil pertanian tembakau di dalam negeri yang selama ini tidak termanfaatkan. Tidak hanya itu, pemanfaatan limbah tembakau tersebut juga tidak memunculkan persaingan antara rokok dan HPTL, sehingga pemenuhan kebutuhan bahan bakunya dapat berjalan beriringan.

“Bahan bakunya berasal dari sisa daun tembakau, atau batang sisa dari proses perajangan tembakau untuk pasokan pabrik rokok. Dengan begitu, industri HPTL tidak mengganggu pasokan pabrik rokok,” ujarnya.

Dia menjelaskan, pihaknya mulai memanfaatkan bahan baku lokal didasari konteks Indonesia sebagai salah satu penghasil tembakau terbesar di dunia dengan produksi pada kisaran 150.000 ton per tahun.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Institut Pertanian Bogor (IPB), disebutkan bahwa satu liter nikotin cair dapat dihasilkan dari 20 kilogram daun tembakau, atau dari 500-1.000 kilogram batang tembakau.

Ketua Umum Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Soeseno turut menyambut baik pemanfaatan bahan baku lokal oleh industri HPTL nasional. Ia berharap agar pemerintah dapat turut berperan mendorong industri sekaligus memberikan dukungan kepada petani guna menopang keberlangsungan industri HPTL ini.

“Pemerintah harus melakukan pemetaan posisi petani dalam ekosistem tersebut. Kemudian juga perlu diberikan sejumlah fasilitas penunjang pada skala petani bukan industry, misalnya mesin penyulingan sederhana seperti industri minyak nilam di Aceh,” jelasnya.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *