oleh

Bisnis Ayam Kampung, Menjanjikan Keuntungan Lebih

-Bisnis, Daerah-3,465 views

INBISNIS.ID, LABUAN BAJO – Seorang peternak ayam asal kecamatan Welak, Kabuapaten Manggarai Barat, NTT, Vinsensius Ferdy Andimurti melalui usahanya kini berhasil meraup penghasilan Rp50 juta.

Kepada INBISNIS.ID pada Sabtu, (12/3) Sensi menuturkan atas ketekunan yang ia miliki dalam usahanya kurang lebih 2 tahun, kini mendapatkan keuntungan yang luar biasa dari usaha ternak ayam kampung ulu yang ia miliki saat ini.

“Sekarang ini dengan modal Rp75 juta bisa mendapatkan 2.200 ekor itu termasuk biaya angkutannya, dan proses panennya kurang lebih itu selama 3 bulan,” ujar Sensi.

Dengan usahanya tersebut, Sensi mampu meraup penghasilan hingga Rp 50 Juta setiap kali panen selama 3 bulan.

“Satu kali masa panen dalam waktu tiga bulan, bisa mencapai omset sejumlah Rp125 juta. Jika dikurangi biaya produksi sebesar Rp.75 juta maka keuntungannya Rp50 juta,” jelas Sensi.

Menurut Sensi, ayam kampung memiliki pasar tersendiri dari ayam potong broiler karena memiliki peminat tersendiri, terutama bagi mereka yang percaya daging ayam kampung lebih enak dan menyehatkan karena memang dagingnya relatif lebih rendah kolesterol. Ini membuat harga ayam kampung tetap stabil.

“Kenapa kita menggunakan ayam kampung ulu karena usia panennya lebih cepat rasa dagingnya enak kemudian hampir sama dengan ayam kampung asli”, ujarnya.

Sensi juga mengatakan untuk makananya bisa berupa Pakan yang usia 0 sampai 3 minggu bisa menggunakan pakan ayam pedaging yang beli di toko karna itu masa pertumbuhan sangat cepat.

“Kenapa saya menggunakan pakan toko karena punya kandungan gisinya lengkap ada proteinnya ada karbohidratnya mineral semuanya ada disitu, jadi sehingga tidak terganggu pertumbuhannya,” lanjut Sensi.

Sementara untuk tempat ternak ayam tersebut dia lebih memilih kandang bentuk panggung, karena bahan-bahan yang di dapatkan dari bahan lokal yang tidak terlalu mahal biayanya. Kemudian kotorannya mudah diambil untuk bisa jadikan pupuk. Ukuran kandang 20×20 m dan berbentuk panggung, agar sirkulasi udaranya lancar dan kotorannya mudah diambil untuk jadikan pupuk.

“Harapan saya usaha ini tetap lancar dan tetap menambah penghasilan untuk keluarga,” tutup Sensi.

(Redaksi)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *