INBISNIS.ID, BALI – Pemerintah Bali berfokus pada pengembangan ekonomi hijau dan berkelanjutan melalui program seperti Transformasi Ekonomi Kerthi Bali untuk menarik investasi berkualitas di luar dominasi sektor pariwisata.
Dalam acara Bali Investment Challenge (BIC) bertema “Mendorong Investasi untuk Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan” pada Rabu, 30 April 2025, Deputi Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Butet Linda Panjaitan menggambarkan dan menelaah peluang investasi potensial yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di Pulau Dewata.
“BIC diharapkan menjadi program untuk mengidentifikasi dan menawarkan proyek-proyek investasi potensial Provinsi Bali,” kata Butet Linda Panjaitan yang dilansir invest.baliprov.go.id, Kamis (3/7/2025).
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali, pertumbuhan ekonomi Bali pada 2024 mencapai 5,48 persen, realisasi yang tergolong kuat menurut BI.
Sedangkan untuk 2025, Pemerintah Provinsi Bali menargetkan peningkatan pertumbuhan ekonomi yakni rentang 5,5 hingga 6,5 persen, yang salah satunya dapat ditopang dari sektor investasi.
“Realisasi investasi Bali selalu di atas target dan diharapkan pada tahun 2025 dapat ditingkatkan antara lain melalui program BIC 2025,” ungkap Asisten Perekonomian dan Pembangunan Provinsi Bali, I Wayan Serinah.
BACA JUGA :
- INBISNIS Property, Menjadikan Properti Anda Lebih Berharga
- Pantai Pasir Putih, Ramaikan Geliat Bisnis Property
- Indonesia Kantongi Komitmen Investasi 23,8 Miliar Dolar AS di Expo 2025 Osaka
- Labuan Bajo Holiday, Jadikan Liburan Anda Lebih Berkesan
- Kemendag Gelar Business Networking Bersama Perwakilan Asing
Selain membahas investasi potensial dari seluruh kabupaten/kota di Bali serta memperluas promosi proyek investasi, dalam kesempatan itu juga dibahas skema pembiayaan infrastruktur daerah.
Dally Ramadhan Sugandria dari PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PII) menjelaskan,“Beberapa skema pembiayaan infrastruktur daerah (Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha – KPBU, Swasta, Pinjaman Daerah, APBD/APBN, dll), serta detil skema KPBU sebagai alternatif pembiayaan daerah.”
Sementara itu, berdasarkan data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bali masuk dalam 15 besar tujuan investasi baik dari dalam dan luar negeri.
BKPM mencatat investasi dari Penanaman Modal Asing (PMA) di Bali pada 2024 menduduki peringkat ke-12 dari total lokasi di 37 provinsi di Indonesia dengan realisasi mencapai 1,61 miliar dolar AS yang tersebar pada 42.926 proyek.
Hal ini berdasarkan yang dikutip media INBISNIS.ID, Rabu (24/9/2025).
Sedangkan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) di Bali menduduki posisi ke-15 dari total lokasi di 38 provinsi di tanah air dengan realisasi pada 2024 mencapai Rp12,31 triliun yang tersebar pada 12.836 proyek.
BKPM mencatat total realisasi PMA dan PMDN di Bali pada 2024 berada di peringkat ke-14 di seluruh Indonesia dengan realisasi mencapai Rp36,5 triliun tersebar di 55.762 proyek.
(Redaksi)
Well, Silahkan tulis pendapatnya di kolom komentar ya.
Punya pertanyaan soal Bantuan Hukum & Perizinan, Pencarian & Pengembangan Properti, Layanan Relokasi & Eksplorasi, Dukungan Media & Branding, Distribusi Produk ? INBISNIS bisa bantu jawabin.
Caranya gampang. Kamu tinggal kirim pertanyaan dengan cara klik link ini.
Yuk, gabung grup WhatsApp Berita INBISNIS.ID atau ikuti Channel Berita INBISNIS.ID! Dapatkan info terkini tentang Investasi, Bisnis dan Dunia Usaha langsung ke ponselmu.
Komentar