INBISNIS.ID, TERNATE – Perwakilan Bank Indonesia (BI) Maluku Utara terus mendorong sektor pertanian dalam upaya menumbuhkan perekonomian Maluku Utara, salah satunya adalah dengan meluncurkan Program Petani Milenial dengan melibatkan petani di berbagai daerah di Maluku Utara.
Deputi Kepala Perwakilan, Setian yang dihubungi INBISNIS.ID mengatakan bahwa dalam waktu dekat ini pihaknya akan melaksanakan program wirausaha dan petani unggulan sekaligus mengidentifikasi potensi petani Milenial di Maluku Utara. Sabtu, (18/6).
“InshaAllah dalam waktu dekat ini kami akan menyelenggarakan program Wirausaha dan Petani Unggulan Bank Indonesia di tanggal 22 juni 2022. Di program ini, kami mengikutsertakan para petani di Maluku Utara sekaligus melakukan identifikasi potensi pengembangan petani milenial Maluku Utara,” jelas Setian.
Lebih jauh disampaikanya bahwa Program petani ini merupakan program yang sedang dicanangkan untuk anak-anak muda agar tertarik untuk kembali ke sektor pertanian. Program ini bersifat long term dan tentu perlu adanya perencanaan secara bertahap setiap tahunnya. Hal ini perlu dilakukan karena berbicara mengenai petani milenial tidak hanya melihat dari segi umur saja, tetapi juga pola pikir petani, karakteristik, kemauan, dan penerapan digitalisasi dalam bertani (digital farming). Dengan begitu, harapannya program ini dapat terealisasi dengan baik dan tepat sasaran.
“Untuk tahap awal, diprioritaskan pada komoditi pangan seperti hortikultura dan padi, serta komoditas unggulan seperti kelapa,” terang Septian ketika ditanyakan tentang komoditi yang menjadi fokus dalam program ini.
Deputi Perwakilan BI ini menambahkan bahwa tentu untuk menciptakan regenerasi di sektor pertanian dan menjadikan pertanian sebagai sektor unggul yang berkelanjutan dan menumbuhkembangkan kewirausahaan muda pertanian di Indonesia. Hal ini dilakukan mengingat petani di Indonesia rata-rata berumur 50-60 tahun dan petani muda masih di bawah 10% yang dikutip dari guru besar ilmu Ekonomi IPB, bapak firdaus. Semakin tumbuhnya perkembangan teknologi memunculkan stigma bahwa sektor ini semakin ditinggalkan oleh kalangan milenial, tentu bagaimanapun stigma itu harus dipinggirkan dan perlu dorongan utk menjadikan sektor pertanian sebagai sektor yang diminati di kalangan muda sejalan dengan pemanfaatan teknologi.
Sebtian berharap program petani milenial ini tentu tidak hanya BI sendiri saja, kami akan berkolaborasi dgn stakeholders terkait dalam mengkonsepkan dan mengembangkan program yang saat ini tengah kami inisiasi.
“Wirausaha tani yang menyelesaikan program ini yang kelak akan memfasilitasi dan menjadi mentor bagi calon-calon petani milenial selanjutnya, sehingga kemanfaatan program ini makin luas dan lebih berkontribusi pada peningkatan produktivitas pertanian Maluku Utara,” harap Septian.
(Redaksi)
Well, silahkan tulis pendapatnya di kolom komentar ya!