INBISNIS.ID, JAKARTA – Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Anindya Novyan Bakrie menerima kunjungan Duta Besar Republik Indonesia (RI) untuk Amerika Serikat (AS) Dwisuryo Indroyono Soesilo, di Menara Kadin Indonesia, Jakarta Selatan, Selasa (19/8/2025).
Pertemuan tersebut membahas peluang kerja sama perdagangan, investasi, serta penguatan peran Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dalam hubungan ekonomi kedua negara.
Anindya bahwa Kadin, sebagai mitra strategis pemerintah, siap mendukung program diplomasi ekonomi Indonesia di AS. Menurut Anin, momentum usai negosiasi tarif baru menjadi peluang besar untuk mendorong peningkatan perdagangan dan investasi dua arah.
“Kami (Kadin) bicara banyak dari bagaimana memanfaatkan peluang investasi dan perdagangan antara dua negara hingga meningkatkan peran UMKM dan koperasi. Pak Dubes sangat mendukung, bahkan banyak ide-ide baru yang sangat baik,” ujar Anindya yang dilansir kadin.id, Selasa (19/8/2025).
BACA JUGA :
- Pemerintah Dorong Reformasi Perizinan dan Pangkas Bonus Manajemen BUMN
- ITPC Mexico City Promosikan dan Jaring Buyer TEI 2025
- DPR RI/Korinbang Dukung Upaya Peningkatan Perdagangan Indonesia – Australia
- Jajaki Pasar Amerika Tengah, Indonesia Perkuat Hubungan Dagang dengan Guatemala
- Peluang dan Antusiasme: Partisipasi Indonesia di BIOFACH 2025
Anindya menambahkan, fokus penguatan UMKM dan Industri Kecil Menengah (IKM) menjadi prioritas. Dari total 66 juta UMKM dan 500 ribu IKM di Indonesia, kontribusinya terhadap PDB mencapai 65 persen. Karena itu, kerja sama dengan lembaga di AS seperti Small Business Administration (SBA) dan Small Business Center (SBC) dinilai sangat penting.
“Selama ini memang fokusnya tentunya yang ke yang besar-besar, dan mereka (UMKM) itu berkontribusi ada hampir 65 persen daripada PDB kita jadi wajar kita perjuangkan,” tutur Anin.
Selain itu, Kadin kata Anin juga telah menjalin komunikasi dengan berbagai asosiasi di AS, mulai dari importir kapas, gandum, dan kedelai, hingga asosiasi tekstil, garmen, alas kaki, elektronik, dan furniture untuk memperluas ekspor Indonesia.
“Momentum G20 dan B20 menjadi kesempatan besar. Bahkan, pada UN General Assembly bulan September nanti, Kadin bisa membuat agenda road to B20 G20 tahun depan yang mudah-mudahan menjadi awal langkah kerja sama lebih konkret,” pungkas Anin.
BACA JUGA :
- INBISNIS Property, Menjadikan Properti Anda Lebih Berharga
- Kavling Villa Dijual di Labuan Bajo, 366 Komodo Sunset View Resort Villa
- Business Pitching ITPC Sydney dengan UMKM Balikpapan
- Pantai Surfing Sumba, Menjawab Tren Positif Bisnis Properti
- Trip Bersama RRI Bahari 03 Menjelajahi Pulau Komodo
Sementara itu, Dubes RI untuk AS, Dwisuryo Indroyono Soesilo, menegaskan bahwa salah satu mandat Presiden Prabowo Subianto adalah memperkuat hubungan ekonomi Indonesia-AS, khususnya dalam peningkatan investasi.
Hal ini berdasarkan yang dikutip media INBISNIS.ID, Kamis (21/8/2025)
“Selain diplomasi konvensional, kami akan mendorong program bersama dengan Danantara (Daya Anagata Nusantara), Kadin, dan sektor swasta. Fungsi Kadin sangat penting, terutama dalam pengembangan UMKM dan IKM yang jumlahnya besar. Kebetulan di AS ada SBA dan SBC yang bisa kita hubungkan dengan Kadin,” jelas Indroyono.
Ia menambahkan, penandatanganan US-Indonesia Comprehensive Strategic Partnership pada 2023 menjadi payung kerja sama yang bisa dimanfaatkan untuk berbagai sektor.
Menurutnya, peluang besar terbuka menjelang pertemuan G20 di AS pada 2026, yang diharapkan dapat menghasilkan berbagai kontrak bisnis konkret.
“Harapannya, kegiatan B20 di AS tahun depan dapat membuka jalan kerja sama yang lebih luas. Dengan dukungan Kadin, kita bisa menjadikan inisiatif ini sebagai wujud nyata Indonesia Incorporated,” tandasnya.
Well, Silahkan tulis pendapatnya di kolom komentar ya.
Komentar