oleh

Berpelisir ke Wisata Tanjung Kajuwulu, Salah Satu Ikon Populer di Sikka

INBISNIS.ID, LARANTUKA – Selain ketenaran wisata Pantai Koka di laut selatan, Kabupaten Sikka juga punya Tanjung Kajuwulu yang namanya kian populer di kalangan wisatawan.

Berada di wilayah utara, wisata Tanjung Kajuwulu mulai didatangi wisatawan lokal setiap akhir pekan maupun hari raya besar. Pantainya yang elok dipandang mata bikin pengunjung betah dan ketagihan untuk kembali berpelisir.

Dari jantung kota Maumere, jaraknya sekitar 30 kilo meter dengan waktu temput setengah jam baik menggukan kendaraan roda dua maupun roda empat. Jalannya yang hotmix serta keasrian alam membuat pengunjung tak suntuk sepanjang perjalanan.

Wisata Tanjung Kajuwulu sudah punya lopo permanen dan toko cindera mata yang dikelola Dinas Pariwisata Kabupaten Sikka beberapa tahun lalu. Pesan moral sekitar lopo ingatkan pengunjung agar tertib membuang sampah.

Dari atas lopo, pengunjung bisa leluasa menikmati keindahan Tanjung Kajuwulu. Hembusan angin dan gulungan ombak menambah sensasi tersendiri. Buncahan ombak putih yang menabrak tebing bikin mata merem melek.

Hamparan lautan Flores berwarna biru moksa membentang luas sejauh mata memandang. Gurat eksotis lautan Flores makin sumringah karena terdapat gugusan pulau yang terlihat samar-samar.

Salah seorang pengunjung bernama Januarius mengaku senang saat berpelisir di Tanjung Kajuwulu. Ia kerap datang bersama teman-temannya setiap akhir pekan.

“Hari minggu kami suka kesini bersama teman-teman. Udara disini lebih segar apa lagi alamnya indah,” ujarnya kepada wartawan, Minggu (17/04).

Menurutnya, wisata Tanjung Kajuwulu sudah jadi salah satu ikon wisata populer di Kabupaten Sikka. Ia bersama rekan sejawat tak lupa membawa pangan lokal seperti pisang dan singkong.

Saat cahaya senja mulai menyuar, mereka sigap mengambil tempat untuk berpose ria sebelum bergegas pulang.

“Sore baru pulang soalnya mau tunggu matahari terbit, sayang kalau tidak abadikan momen,” akuinya.

Sementara penjaga bernama Stanislaus menjelaskan, para pengunjung akan ditagih biaya retribusi parkir dengan tarif Rp4.000 per kendaraan.

“Hanya biaya karcis parkiran. Tarif per kendaraan empat ribu,” katanya.

Ia berujar, penjagaan hanya berlaku saat hari Minggu dan hari raya besar. Sementara hari biasa tanpa penjagaan dan pungutan retribusi.

“Hari minggu dan hari raya banyak pengunjung. Hari biasa hampir tidak ada orang jadi saya tidak jaga.” tutupnya

(Redaksi)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *