oleh

Bermodal Rp 300 RIbu, Mahasiswa Jombang Kini Mampu Miliki 7 Karyawan

-Bisnis-300 views

INBISNIS.ID, JOMBANG – Memulai bisnis dari usia muda merupakan salah satu langkah yang terbaik. Seperti yang dilakukan oleh seorang mahasiswi Universitas Jember asal Desa Brambang, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang ini. Meski sambil kuliah bisnis kuliner seblak yang dibangunnya kini mampu mempekerjakan 7 karyawan.

Ia adalah Nofia Lestari (21), salah satu mahasiswi Universitas Jember di Fakultas Kesehatan memulai bisnis seblak “diackeen” dinamainya yang dimulai pada tahun 2019 di rumahnya dengan sistem penjualan sederhana hingga kini telah mempunyai outlet di wilayah Kabupaten Jombang.

“Jualan seblak sejak 2019 dengan sistem pre order yang dimasak dirumah. Tahun 2020 mulai berkembang menjadi seblak sehat tanpa penggunaan MSG, minyak, dan wadah kita pakai food grade,” tutur Nofia dikutip dari KabarJombang, Senin (20/9).

Ide Nofia muncul memilih berjualan seblak tercetus dari pengalaman pribadinya untuk kesehatan dirinya serta menghindari obesitas yang sempat dialaminya.

“Awal ide berjualan seblak sehat dikarenakan pernah mengalami obesitas akibat terlalu banyak makan. Namun karena tidak ingin diet secara ketat dan tetap ingin makan seblak, sehingga punya inspirasi untuk membuat seblak yang lebih sehat tanpa penggunaan minyak, MSG, gula tinggi sehingga proses diet tetap berjalan dan tetap bisa makan yang disukai,” jelasnya.

Bermodalkan dengan keringatnya sendiri saat menjadi karyawan salah satu swalayan, mahasiswi yang melewati pembelajaran secara daring membuat sebuah bisnis dengan modal awal Rp 300 ribu.

“Awal mulai jualan cuma bermodal Rp 300 ribu, hasil dari bekerja sebagai penjaga parfum di salah satu swalayan di Jombang dengan sistem pre order. Jualan sistem pre order selama 1 Minggu sehingga dalam 1 bulan hanya 4x penjualan,” ungkapnya.

Dengan segala ketekunan dan kerja kerasnya saat ini dirinya tidak hanya berjualan dari rumah, namun telah mempunyai outlet seblak yang berada di sekitar Jalan Wahidin Sudiro Husodo, Sengon, Jombang mulai pukul 10.00 WIB hingga 18.00 WIB dengan omzet yang menggiurkan setiap minggunya.

“Saat ini ada 7 karyawan, cara bertahan dari bisnis ini dengan menganalisa apa yang dibutuhkan dan apa yang diminta pelanggan, sering adakan promo dan diskon, daftarkan produk ke media sosial. Selanjutnya mengembangkan usaha dengan menyisihkan sebagian pendapatan untuk dibelikan gerobak sebagai outlet yang selama ini saya lakukan,” ucap Nofia.

Sebagai mahasiswi semester 5, Nofia tak lantas meninggalkan kewajibannya menuntut ilmu. Dirinya tetap menjalankan apa yang harus dikerjakan sesuai dengan tujuannya kuliah sambil berbisnis.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *