INBISNIS.ID – Masa depan itu adalah yang terutama, dan yang paling penting dalam hidup saya, maka oleh sebabnya, saya tidak terlalu sering menoleh atau memandang ke belakang.
Maka untuk itu, mari kita harus lebih lagi untuk menjadi bijak, bukan karena ingatan masa lalu kita, namun tetapi dengan tanggung jawab kita, maka untuk masa depan kita yang dicita-citakan itu, bukanlah sebuah takdir, tetapi sebuah penunjuk arah sebagaimana yang dikatakan olehnya. Katanya ia bukan perintah, tapi komitmen. Ia tak mungkin menentukan masa depan kita, melainkan wahana untuk menggerakkan sumber daya dan energi bagi usaha membangun masa depan.
Lupakanlah semua yang terjadi, dan jalanilah setiap hari-harimu sesuai dengan ajaran yang kepercayaannya, percayalah bahwa Tuhan mencintai hamba-hambaNya. Tiap-Tiap hari maka pada dirinya Ia membawa keabadian.
Sebagian masa depan kamu tergantung pada siapa dengan siapa kamu bergaul.
Jangan berada pada masa lalu, jangan membayangkan masa depanmu, fokuskanlah pikiranmu pada apa yang ada pada hari ini.
Keluarga adalah tempat kita berlabuh dan pondasi peradaban adalah masa depan kamu.
Jangan menghukum masa depanmu dengan masa lalumu. karena kita semua selalu bisa memperbaiki situasi.
Kita tidak seharusnya resah terhadap masa lalu, begitu pula kita juga tidak boleh cemas akan masa depan manusia yang bijaksana adalah manusia yang memikirkan masa kini.
“Masa depan adalah tempat yang nyaman untuk bermimpi, saya yakin, bahwa masa depan itu akan datang dengan sendirinya, tanpa harus dipikirkan.
(Redaksi)
Komentar