oleh

Bali Butuh Strategi Khusus Untuk Tumbuhkan Ekonomi

-Daerah-665 views

INBISNIS.ID, DENPASAR – Bali membutuhkan strategi khusus untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, setelah sebelumnya Bali mengalami kontraksi diangka minus 2,47% dan secara pertumbuhan nasional masih minus daripada daerah lainya di Indonesia. Hal ini disampaikan Ekonom Bali, I Gusti Alit Suputra, Selasa (14/02/2022).

“Strategi yang menjadi focus pertama adalah menjaga pergerakan ekonomi positif dan tumbuh di tahun 2022 ini, dengan cara mengendalikan kenaikan kasus Covid-19 dan Varian delta Omicron di Provinsi Bali dengan menggencarkan vaksinasi tahap ketiga yakni booster, penerapan protokol kesehatan yang semakin diperketat, serta imbauan keselamatan lainnya, karena akar permasalahan utama di virus ini,” ungkap Alit Suputra kepada media INBISNIS.ID.

Alit Suputra, juga menambahkan, strategi berikutnya yakni berupa program dan stimulus ekonomi baik itu dari pemerintah pusat maupun pemerintah daerah untuk membuat program pendanaan seperti stimulus bagi pelaku UMKM, bagi para siswa SMA/ SMK, mahasiswa hingga media baik itu media cetak maupun online. Disamping itu dengan bekerjasama dengan dunia perbankan seperti Bank Indonesia dan bank bank lainnya untuk menggelar pasar gotong royong untuk menyerap hasil hasil pertanian, perkebunan dan perikanan.

“Sama halnya berlaku halnya di sektor pariwisata, para pelaku industri pariwisata terus berbenah dengan menyiapkan penerapan protokol kesehatan baik pada objek wisata, hotel maupun restaurant, gencar juga menciptakan program wisata virtual sehingga tetap tumbuh kepercayaan di kalangan wisatawan untuk tetap memilih Bali sebagai destinasi favoritnya,” jelas Alit Suputra

Selain itu, Alit Suputra, mengungkapkan Bali harus memiliki strategi khusus yakni dengan mengadakan event internasional, kerjasama antar lini daerah diperkuat, ekspor produk kerajinan diperluas, dan memberikan kesempatan seluas luasnya bagi pengusaha obat herbal agar dapat dikonsumsi oleh masyarakat selain untuk meningkatkan imun, serta dapat meningkatkan produktivitas kerja yang sekaligus membantu sektor usaha lainnya juga.

Menurut Alit Suputra, semua sektor tetap harus di support penuh. Tidak ada sektor yang dianak tirikan, namun pada kondisi seperti ini sektor pertanian, perkebunan, kelautan, serta industry kreatif menjadi sektor yg harus mendapat konsentrasi atau prioritas pemerintah Bali. Sebab seluruh sektor tersebut masih tumbuh positif dan menjadi alternatif lain untuk meningkatkan pendapatan daerah selain pariwisata.

Terakhir, Alit Suputra, mengungkapkan bahwa kedepan sektor pariwisata tetap diupayakan untuk dipulihkan, melalui program seperti yang bisa dilakukan, salah satunya CHSE (clean, health, safety, environment). Akan tetapi, menurutnya, pemerintah juga harus mencari sektor-sektor diluar pariwisata yang potensial digarap.

“Namun coba menfokuskan pada sektor lain seperti pertanian, perkebunan, dan obat herbal serta IT. Karena sektor ini akan tetap hidup dari masa kemasa Cuma perlu menjadi pioritas utama dan dibantu supoortnya dari pemerintah pusat dan daerah, serta mendorong pelaku umkm di sektor untuk berbenah dan berinovasi,” tutup Alit Suputra.

(I Wayan Agus Pebriana/HS)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *