INBISNIS.ID, JAKARTA – Kementerian Investasi dan Hilirisasi atau Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menguraikan kelanjutan dari rencana investasi Apple membangun pabrik AirTag di Batam.
Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM Nurul Ichwan mengungkapkan, investasi tersebut dinilai strategis agar Apple bisa membangun ekosistem bisnisnya di Indonesia dan agar bisa memancing investasi lain masuk ke Indonesia.
“Mereka tahu bahwa Indonesia punya market yang sangat potensial dan supplier dari mereka pun akan baik ketika mereka hadir di Indonesia dengan competitiveness Indonesia yang dimiliki untuk mensuplai kebutuhan global dia,” katanya yang dilansir cnbcindonesia.com, Rabu (13/8).
BACA JUGA :
- Pemerintah Dorong Reformasi Perizinan dan Pangkas Bonus Manajemen BUMN
- Mendag Hadiri Epicurian Encounter Flavors from Peru
- Tips Ekspor Produk Indonesia ke Pasar Italia
- Distribusi Wisatawan Terpusat di Selatan, Bali Terkesan Overtourism!
- Peluang dan Antusiasme: Partisipasi Indonesia di BIOFACH 2025
Sebelumnya, perwakilan dari Apple bertemu dengan Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani di Jakarta, pada Selasa (7/1/2025).
“Pada intinya mereka berbicara dan berkomitmen penuh untuk pembangunan tahap pertama AirTag US$ 1 billion,” kata Rosan kepada wartawan di Kantor Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BPKM, dikutip dari wantimpres.go.id, Rabu (8/1/2025).
BACA JUGA :
- INBISNIS Property, Menjadikan Properti Anda Lebih Berharga
- Kavling Villa Dijual di Labuan Bajo, 366 Komodo Sunset View Resort Villa
- Wings Air Buka Rute Baru ke Labuan Bajo Mulai 20 Juli 2025
- Pantai Surfing Sumba, Menjawab Tren Positif Bisnis Properti
- Trip Bersama RRI Bahari 03 Menjelajahi Pulau Komodo
Pertemuan tersebut menyepakati realisasi investasi sebesar 1 miliar dollar AS (setara Rp 15,95 triliun) dari Apple dalam bentuk pembangunan pabrik airtag di Batam.
Rosan menjelaskan pabrik ditargetkan selesai awal 2026 mendatang. Namun tak disebutkan pasti waktu pembangunan dilakukan, setelahnya, pabrik tersebut didorong untuk segera bisa beroperasi.
Dari pabrik Airtag yang di Batam itu diperkirakan menyerap 2.000 tenaga kerja. “Dan rencananya 65% dari kebutuhan AirTag Apple 65% akan dari pabrik tersebut,” ungkapnya.
Skema investasinya disebut sama dengan negara yang ada di Asia Tenggara lainnya. Komitmen ini, Rosan menambahkan juga masih dalam tahap awal.
Well, Silahkan tulis pendapatnya di kolom komentar ya.
Komentar