INBISNIS.ID, SEMARANG – Merintis usaha di masa PPKM bukanlah hal yang mudah untuk dijalankan bagi sebagian masyarakat yang tinggal di perkotaan.
Potong Rambut Pangestu, milik pria asal Sragen yang datang jauh ke kota Semarang dan mempunyai tekad kuat untuk menjadi tukang potong rambut yang profesional.Bukan hanya itu dia juga melayani jasa pijat panggilan dalam kehidupan sehari-hari.
“Saya masih diberi kemudahan untuk mencari uang di masa PPKM, semisal potongan saya sepi masih ada yang orderan pijat,” ujarnya.
Kehidupan pria paruh baya ini di masa pandemi covid 19 masih sangat beruntung karena profesi yang digelutinya mampu memenuhi kebutuhan ekonominya.
“Saya masih beruntung dari pada yang lain di PPKM ini bisa buat hidup sehari-hari,” ungkapnya.
Pengalaman pahitnya di masa lalu, kios harus tutup jam 5 Sore. Jelas membuat sangat kecewa atas aturan pemerintah yang dirasa kurang pas untuk mereka yang punya mata pencaharian sebagai tukang potong rambut karena omset jadi sedikit menurun.
“Pada wabah covid 19 merajalela di kota Semarang setahun yang lalu membuat saya kesusahan mencari makan soalnya malam itu lampu-lampu di kota Semarang dimatikan, lockdown dimana-mana, pulang kampung pun tidak bisa,” pungkas Widodo.
(Redaksi)
Komentar