INBISNIS.ID, BANDUNG – Pemerhati, aktivis dan pelaku usaha mikro, kecil dan menengah atau UMKM dari berbagai daerah, gencar membangun komunikasi virtual berkenaan dengan rencana membentuk perkumpulan UMKM secara Nasional.
Denny, yang merupakan penggagas perkumpulan tersebut saat dikonfirmasi menjelang dilaksanakannya diskusi virtual (21/8/2021) di Jakarta menjelaskan bahwa kini saatnya UMKM tumbuh dan bersatu setelah cukup lama terhempas dampak pandemi covid-19.
“Jangan sampai UMKM ini hanya menjadi primadona materi seminar, lokakarya, kajian dan sejenisnya, bahkan pemerintah pun banyak mempublikasikan program kemudahan,” kata Denny.
Namun ironisnya lanjut Denny, bagi sebagian UMKM yang memiliki aktivitas usaha real belum banyak yang dapat merasakan dampak manfaat, dimana UMKM sebagai primadona seminar atau webinar, maupun dari banyaknya program pemerintah selama ini.
“Bahkan terkesan UMKM yang beruntung mendapat bantuan, dan UMKM yang kesulitan tidak terperhatikan, belum lagi beberapa UMKM lain yang masih berkutat dengan urusan legal aspek dan kesulitan akses memenuhi permodalan usaha kepada Badan atau Institusi formal,” tegas Denny.
Saat diminta penjelasan mengenai esensi perkumpulan UMKM yang digagasnya, Denny berharap bahwa dengan adanya perkumpulan UMKM ini, dimana anggotanya tersebar di semua daerah secara Nasional, dengan bidang atau sektor usaha yang beraneka ragam, maka sesama UMKM dapat saling berbagi informasi, sharing solusi kondisi usaha, dan menjalin kerjasama usaha yang saling menunjang untuk tumbuh bersama menjadi UMKM yang dapat meningkatkan hasil usaha.
Lebih lanjut, agar dapat berkontribusi nyata pada masyarakat dan bangsa, sejalan dengan perkembangan perkumpulan UMKM yang dapat menembus pasar dunia, dengan kualitas barang atau produk yang dipasarkan memenuhi kualifikasi ekspor dan mendapat segmen global yang produktif.
Begitu pula para peserta diskusi pembentukan perkumpulan UMKM Nasional yang lain di antaranya David Kristionto, Wawan Setiawan, Sukasno, Q’AL, Jabar, Moch Ali Toha, Hamidy, Ahmad Suhendi, Johny, Rita Sadino.Budi Af, dan lainnya,
Komentar