INBISNIS.ID, DENPASAR – Perhelatan Turnamen Golf Piala Gubernur Tahun 2022 yang berlangsung selama lima hari di Bali National Golf Club Nusa Dua Badung telah selesai digelar dalam suasana Pandemi Covid-19, dengan menerapkan Prokes yang sangat ketat melahirkan berbagai cerita menarik dan kejutan di lapangan.
Pengprov PGI Bali selaku penyelenggara mendapat apresiasi yang positif dari Gubernur Bali karena dinilai berhasil menyelenggarakan turnamen ini dengan baik dan sukses sesuai dengan harapan dan tujuannya. Sebagai bentuk dukungannya Gubernur I Wayan Koster mendorong Pengprov PGI Bali untuk kembali menggelar Turnamen ini tahun 2023, bahkan beliau mengharapkan PGI Bali berani menggelar event berskala internasional yang mengundang pegolf-pegolf terkenal dunia.
“Saya akan dukung penuh penyelenggaraan turnamen dengan skala internasional dalam semua event olahraga, kebetulan sekarang kita bicara turnamen golf jadi saya tantang Ketua PGI Bali untuk menggelar turnamen Internasional akhir tahun ini setelah pertemuan G-20”, ujar Gubernur Bali I Wayan Koster dalam sambutannya.
Dalam Upacara Penutupan Turnamen Golf Piala Gubernur tahun 2022 pada Sabtu (15/1/20220, Gubernur Bali I Wayan Koster menyampaikan, latar belakang dari terselenggaranya turnamen ini selain menjadi ajang untuk pembinaan bagi atlet-atlet muda berbakat juga sebagai moment untuk membangkitkan kembali perekonomian Bali yang merosot tajam di masa Pandemi Covid-19 terutama dalam bidang pariwisata.
Satu hal menarik dalam Turnamen ini adalah Piala yang diraih setiap pemenang akan menjadi piala tetap. Pemilihan bahan kayu dan designnya yang unik ditentukan langsung oleh Gubernur I Wayan Koster dan dikerjakan oleh seniman dari Gianyar. Dalam kesempatan ini, beliau juga mengajak Ketua KONI Bali agar piala-piala dalam setiap kejuaraan olahraga yang berlangsung di Bali tetap memperhatikan kearifan lokal.
Menurut Gubernur Bali, orientasi perekonomian Bali yang selama ini bertumpu pada bidang pariwisata dengan berbagai potensi yang ada harus bersama-sama kita bangkitkan kembali. Hulunya adalah budaya, hal ini perlu kita pahami bersama sehingga kita tahu dari mana kita harus memulai dan bagaimana kita harus berstrategi untuk memelihara dan memajukan pariwisata di Pulau Dewata. Bali juga masih tertinggal dalam bidang infrastruktur yang direncanakan terkoneksi dan terintegrasi baik darat, laut maupun udara sebagai unsur penunjang dalam pengelolaan kepariwisataan.
Lebih lanjut I Wayan Koster menyampaikan, menurut perkembangannya di mancanegara, Bali masih merupakan destinasi wisata terbaik namun kita perlu bersabar, alam sedang bekerja menjalankan siklusnya dalam proses pemurnian untuk merubah hal-hal yang buruk menjadi baik, tidak benar menjadi benar, yang tidak patut menjadi patut. Sehingga harapannya ke depan pariwisata Bali menjadi lebih baik dan berkualitas yang memiliki daya saing. Untuk itu saya sedang merancang berbagai event internasional di bidang olahraga, seni, budaya, kesehatan, pangan, industri kreatif dan ekonomi digital sebagai ajang untuk menggeliatkan kembali pariwisata Pulau Dewata yang kita cintai sesuai slogan yang telah dicanangkan Bali Bangkit Kembali.
“Kita bisa menyelenggarakan event ini dengan sukses tidak terlepas dari kemampuan kita mengatasi penanggulangan Pandemi Covid-19 dengan sangat baik. Hal ini perlu kita jaga bersama karena ke depannya masih ada event-event besar yang akan kita hadapi termasuk puncak pertemuan G-20 pada bulan Oktober 2022”, ujar I Wayan Koster mengakhiri sambutannya.”
(Redaksi)
Komentar