INBISNIS.ID, BANYUWANGI – Tingginya permintaan pasar membuat petani di Desa Sukorejo, Bangorejo, Banyuwangi mulai mengembangkan tanaman porang.
Seperti yang dilakukan salah satu petani di desa Sukorejo, Siyam Tohari, yang mulai menanam porang di lahan seluas satu hektare. Siyam mengaku tertarik mengembangkan porang karena melihat peluang besar dari budidaya porang ini.
“Saya mendengar bagaimana tingginya permintaan porang. Akhirnya saya tergerak mencoba menanam umbi porang, apalagi tanaman ini tidak terlalu sulit perawatannya. Ini salah satu ikhtiar keluarga kami,” cerita Siyam kepada Wakil Bupati Banyuwangi, Sugirah saat menghadiri penanaman perdana porang di Desa Sukorejo, Kecamatan Bangorejo, Banyuwangi, dikutip detikcom, Selasa (5/10).
Tanaman porang kembali menarik perhatian setelah beberapa waktu lalu Presiden Joko Widodo melarang ekspor porang dalam bentuk umbi. Presiden Jokowi menekankan bahwa tanaman porang akan menjadi komoditas ekspor andalan Indonesia.
Umbi porang memiliki nilai jual tinggi. Umbinya memiliki kandungan glukomanan dan kalsiumnya tinggi. Porang juga bisa dimanfaatkan tidak hanya untuk kebutuhan konsumsi, tetapi juga membuat lem organik serta penjernih air.
Siyam mengaku bahwa untuk awal ini dirinya bersama 11 petani lain di desa tersebut menjalin kemitraan bersama salah satu perusahaan yang berpengalaman di bidang produksi pertanian, PT Zhafira Jaya Bumi (ZJB).
“Karena belum punya pengalaman mengembangkan porang, saya daftar kemitraan pada PT ZJB. Bulan (Oktober) ini kami akan mulai tanam dengan pendampingan dari mereka. Bismillah, semoga usaha saya berhasil,” ujar Siyam.
Sementara itu, Wabup Sugirah mengapresiasi para petani yang terus berupaya menangkap peluang usaha di sektor pertanian, termasuk budidaya porang.
“Potensi pasar porang sangat luas. Saya senang petani Banyuwangi sudah bisa menangkap potensi ini untuk mengerek kesejahteraannya. Nanti Dinas Pertanian dan Pangan akan ikut mengawal program ini,” kata Sugirah.
Komentar