oleh

Peluang Besar Ekspor Produk UKM ke Turki

-Bisnis-394 views

INBISNIS.ID, MAKASSAR – Komisi Nasional KAHMI bersama Forum Bina Insan Cita rutin  mengadakan Webinar untuk membahas berbagai aspek, baik masalah politik, kesehatan, ekonomi dan sebagainya.

Kemarin malam, Jumat (29/10) webinar bertajuk Ayo Kita Ekspor: UKM EKSPOR? KENAPA TIDAK? dengan menampilkan dua pemateri yang juga pelaku usaha.

Webinar yang dipandu Moderator Dewita Hayu Sinta membahas peluang produk UKM ke Turki. Pemateri Leny Milla FM Owner Organic Botanic Gida Turizm Ins San ve Ticaret LTD ST mengungkap berbagai hal agar produk UKM bisa dipasarkan di Turki.

Yang sebelumnya mewanti-wanti bahwa pangsa pasar bekas negara Ottoman itu sangat berat.

Tidak seperti Malaysia produk impor bebas bea masuk, di Turki sangat mahal. Setiap produk makanan minuman yang akan dipasarkan harus memiliki Izin Edar yang berbayar. Izin Edar tersebut akan diperiksa secara teliti setiap komponen makanan atau minuman apa kandungannya.

Produk rempah rempah sangat disuka, tapi harus diekspor dalam bentuk bubuk. Lada putih, ketumbar, jahe dan lainnya amat laris. Jahe diproduksi dalam bentuk permen jahe.

“Yang penting harus bersaing dengan produk Brazil yang murah jawabnya. Harga kopi Arabika per kg $6 dan kopi Robusta $3 per kilo. Keripik yang manis disukai orang Turki. Mereka cicipi sambil minum kopi,” tutur wanita Indonesia yang bersuamikan orang Turki.

“Dan warga Turki tidak suka makanan yang menyengat seperti ikan asing, terasi, bawang putih,” sambungnya.

Pebisnis wanita yang tinggal di Istanbul itu telah berhasil membuka toko. Namun mengingatkan pengurusannya harus bersungguh sungguh dan punya jaringan.

Tak lain semua produk makanan dan minuman harus yang punya Izin Edar. Pemilik Hak Paten Sambal Roa yang merupakan campuran ikan roa dan rempah dirintis sejak 2012 dengan promosi lewat BBM dan mengirim sampel ke Turki. Sample makanan dan minuman tidak perlu Izin Edar asal tidak diperjualbelikan.

Seraya menambahkan produk Indomie dari Indofood bisa eksis di Turki setelah berjuang 10 tahun. Produknya bisa dipasarkan karena Indofood mendirikan pabrik di Turki.

Di sisi lain, tutur alumni HMI itu, masalah label HALAL tidak terlalu dipersoalkan di Negara yang berada di daratan Eropa dan Asia tersebut.

Sementara itu, Rima Y Wardani, Owner Mitra Foodtalkindo Juara mengurai pengalamannya menjadi pemasok bahan makanan ke luar negeri.

Ia menyebut keterlibatan Instansi terkait sangat penting. Tanpa keikutsertaan Pemerintah, sulit bagi pengusaha UKM untuk mendapatkan sertifikat MD dari BPOM setiap produk ratusan juta rupiah.

Namun kalau diajukan secara bersama biayanya terjangkau dan dibayar oleh Pemerintah.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *