INBISNIS. ID, DENPASAR – Setelah sempat ditutup akibat tingginya kasus Covid 19 varian Omicron, sekolah di Denpasar, Bali, dikabarkan akan kembali diijinkan menggelar Pembelajaran Tatap Muka (PTM) mulai 1 April 2022 mendatang.
Karena itu, SMKN 5 Denpasar menyambut baik atas kabar tersebut dan tentunya akan mengikuti semua prosedur sesuai nomenclature berdasarkan himbauan dari pemerintah.
I Made Buda Astika, S.Pd.,M.Pd., mengatakan, di SMKN 5 Denpasar pihaknya sudah sangat siap baik dihulu maupun dihilir untuk menyambut kembalinya Pembelajaran Tatap Muka (PTM) tersebut.
“Kami sudah siap tim satgas di sekolah kan gtu, dan kemudian kami sudah menyiapkan fasilitas, seperti hansanitaiser, masker, tempat cuci tangan, jaga jarak. Satgas juga kita tugaskan secara bergulir untuk angotanya ada 10 sampai 15 orang,”ujarnya.
Terkait surat edaran dari Kementerian dan pemerintah provinsi juga Dinas Pendidikan, I Made Buda Sutika mengaku, SMK Negeri 5 Denpasar sangat patuh terhadap surat edaran tersebut.
“Kita sangat patuh terhadap surat edaran baik dari kementrian maupun dari pemerintah provinsi juga Dinas Pendidikan, kalau suruh masuk kelas 50% kita ikuti,” katannya.
Selain itu, Made juga mengatakan pihaknya sebelum melakukan PTM sudah tiga kali melakukan simulasi dan waktu pertama kali pihaknya melibatkan Babinsa, Satgas dari Desa, diikuti oleh para guru.
“Kemudian sebelum kami melaksanakan ini kami sudah tiga kali melakukan simulasi. Jadi kita harus lakukan, dan perta kali itu kan kami melibat Babinsa, Satgas Desa, Dan semua guru juga kita aktifkan di sini. Kita lakukan simulasi pada tahun 2020, dan 2021 diawal kita lakukan, dan mau masuk kemarin kita lakukan artinya semuanya lancarkan,” tuturnya.
Selain sosialisasi melalui lisan, kata Made pihaknya juga gencar melakukan komunikasi publik, seperti pasang spanduk tentang penerapan protokol kesehatan dengan tujuan untuk memberi pemahaman terhadap anak-anak akan bahaya covid 19.
“Seperti yang bapak lihat itu kan semuanya ada spanduk, langkah-langkah mencuci tangan gtu kan, jaga jarak. Semua kita sudah lakukan selain dengan lisan itu juga kita lakukan,” tuturnya.
Soal kedisiplinan protokol kesehatan yang terkadang murid melanggar saat PTM. Pihaknya sangat tegas terhadap murid yang melanggar ketentuan tersebut dengan menyuruh murid tersebut agar tidak perlu ikut proses belajar mengajar.
“Kalau sudah masuk semuanya itu dia pasti sebar satgas kontrol, kemudian saya menekankan kepada guru yang utama dulu adalah protokol kesehatan baru mengajar, kalau ada anak yang langgar tidak mau pasang masker suruh aja dia pulang ngk usah belajar. Saya juga satu dua hari kontrol pak,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Made mengatakan terkait dengan vaksin di SMKN 5 Denpasar sudah mencapai 99%, rata-rata vaksin dua kali dan ada yang belum bisa di vaksin karena mengalami sakit bawahan begitu juga guru rata-rata sudah vaksin tiga kali.
Untuk Vaksin presentasinya sudah 99% anak-anak dua kali, kalau guru sekarang ketiga kali presentasenya yang sudah vaksin 75%,” ungkapnya.
Meskipun sudah Vaksinasi, namun Made berharap pada murid dan guru di SMKN 5 Denpasar agar tetap patuh protokol kesehatan agar pandemi ini cepat berlalu.
“Harapnya harus kita betul-betul disiplin agar pandemi ini cepat berlalu,”tutupnya.
(Redaksi)
Komentar