inBISNIS.id, JAKARTA – Pariwisata Labuan Bajo kini memang menjadi “anak emas” pemerintahan Presiden Joko Widodo. Rasa perhatian yang besar Presiden untuk Labuan Bajo membuat kawasan ini masuk dalam destinasi wisata super prioritas dan premium.
Namun, pemerintah seakan melupakan kawasan lain di Flores yang hingga kini masih memperihatinkan, seperti kurangnya akses air, pendidikan hingga sarana kesehatan.
Hal tersebut disampaikan Anggota Komisi X DPR RI Andreas Hugo Pareira. Mengutip pernyataanya saat diwawancarai Gatra.com, Andreas menilai bahwa pemerintah diskriminatif soal pariwisata karena lebih fokus ke Labuan Bajo di Manggarai Barat.
“Saya lihat pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Pariwisata dan Ekonomi pilih kasih. Hanya fokus menggelontorkan anggaran untuk pengembangan pariwisata di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat. Sementara, Kabupaten lain di pulau Flores juga punya potensi pariwisatanya dilupakan,” kata Andreas dikutip Gatra.
Menurutnya, Kabupaten lain di Pulau Flores juga banyak menyimpan potensi pariwisata yang jika dipromosikan besar-besaran seperti Labuan Bajo, akan membawa dampak yang baik untuk kehidupan ekonomi warga di daerah tersebut.
“Pemerintah pusat juga harus berpikir untuk pengembangan pariwisata beberapa Kabupaten yang ada di Flores, sehingga Flores menjadi destinasi turis terintegrasi,” terang Andreas.
Dikatakannya, apabila tidak ada integritas, maka pariwisata yang ada di beberapa Kabupaten di Flores tidak akan maju. Pariwisata di Labuan Bajo tentunya akan lebih cepat maju ketimbang beberapa kabupaten lainnya karena pemerintah pusat suport terus anggarannya.
“Labuan Bajo sebagai destinasi super prioritas dari pemerintah pusat, sebenarnya menjadi peluang baik bagi Kabupaten lain di Flores. Karena itu diharapkan ada dukungan anggaran dari pusat untuk pengembangan pariwisatanya,” ujar Andreas Hugo Pareira.
(Redaksi)
Komentar