oleh

Pagi-Pagi Bikin Sedih, Aset Kripto Masih Meringkih

-Bisnis-394 views

INBISNIS.ID, BALI, Mengawali dua hari terakhir tahun 2021, berikut rangkuman kinerja pasar saham pagi ini dalam Pluang Pagi sebagai berikut!

Indeks Saham AS

Trio indeks saham Amerika Serikat (AS) bernasib mujur pada sesi perdagangan Rabu (29/12). Nilai indeks S&P 500 naik tipis 0,1% dan mencetak rekor ke-70 sepanjang tahun ini, sementara nilai Dow Jones Industrial Average bertumbuh 0,3% di waktu yang sama. Di sisi lain, nilai indeks Nasdaq justru ditutup flat.

Moncernya kinerja indeks saham AS terjadi berkat kinerja apik saham teknologi kesehatan. Hal ini terjadi setelah laporan menyebut bahwa raksasa teknologi Korea Selatan Samsung dikabarkan akan membeli perusahaan bioteknologi AS Biogen senilai US$42 miliar. Kabar tersebut sukses mengerek nilai saham Biogen 9% dan menular ke saham sektor teknologi kesehatan lainnya.

Di samping itu, performa kinclong saham-saham raksasa teknologi AS juga menopang gerak lincah indeks saham AS kemarin. Nilai saham perusahaan seperti Facebook dan Amazon berhasil melompat lebih tinggi pada sesi perdagangan kemarin.

Kemudian, nilai saham sektor penerbangan masih berfluktuasi mengikuti perkembangan terakhir tingkat penularan COVID-19 varian Omicron di AS. Sekadar informasi, penyebaran varian tersebut menjadi biang kerok pembatalan sejumlah jadwal penerbangan di AS.

Per Selasa (28/12), AS mencatat tambahan kasus positif COVID-19 baru sebanyak 262.034 kasus dalam sepekan. Angka ini melampaui rekor sebelumnya yakni 251.232 kasus dalam sepekan yang terjadi Januari lalu.

Aset Kripto

Ketika pasar saham AS terlihat semangat, pasar kripto justru terlihat lesu. Melansir Coinmarketcap pukul 07.38 WIB, delapan dari 10 aset kripto berkapitalisasi pasar terbesar sejagat tersungkur di zona merah dalam 24 jam terakhir.

Nilai sang raja kripto, Bitcoin (BTC), kini nangkring di US$46.734,74 per keping alias turun 1,87% dalam sehari terakhir. Sementara itu, nilai Ether (ETH) melonjak 3,47% ke US$3.666,47 per keping di waktu yang sama.

Kondisi serupa juga dialami oleh altcoin bergolongan “pembunuh Ethereum”. Nilai Solana (SOL), Cardano (ADA), Polkadot (DOT), dan Avalanche (AVAX) masing-masing melorot 3,37%, 4,56%, 4,28%, dan 4,59% secara berbarengan.

Pasar kripto memang terlihat mendung beberapa hari terakhir. Pelaku pasar dan analis mengaitkan hal tersebut dengan kenaikan kasus positif COVID-19 varian Omicron di AS. Mengapa demikian?

Mereka beranggapan bahwa manajer investasi selama ini menggunakan aset kripto sebagai aset lindung nilai inflasi. Namun, ketika situasi pasar modal tak menentu gara-gara penyebaran Omicron, mereka kemudian menggunakan aset kripto sebagai instrumen untuk mendulang cuan sepanjang Desember.

Tak hanya itu saja, volume perdagangan yang mini menjelang akhir tahun juga diduga menjadi penyebab harga aset kripto berayun dengan cepat. Ditambah, banyak sentimen negatif yang menyerang pasar aset kripto belakangan ini. Salah satunya adalah kasus di jaringan Polygon, di mana seorang peretas berhasil mencuri token MATIC senilai US$1,6 juta dari jaringan tersebut.

 

Emas

Harga emas spot terlihat bertengger di US$1.803,78 per ons pukul 07.54 WIB, melemah 0,17% dibanding sehari sebelumnya. Nilai sang logam mulia oleng setelah pelaku pasar kembali selera membenamkan dana di pasar aset berisiko serta kenaikan tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS.

Namun untungnya, pelemahan harga emas tertahan oleh pelemahan nilai Dolar AS. Sekadar informasi, melorotnya nilai sang aset greenback akan membuat harga emas relatif lebih murah bagi mereka yang jarang bertransaksi menggunakan mata uang tersebut. Alhasil, permintaan emas meningkat dan harganya pun terkerek.

Dolar AS

Nilai indeks Dolar AS bertengger di 95,87 poin pukul 08.01 WIB, turun 0,06% dibanding sehari sebelumnya. Kembalinya selera pelaku pasar ke pasar aset berisiko menjadi penyebab Dolar AS melorot selama sehari belakangan.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *