INBISNIS.ID, DENPASAR – Made Bakti Wiyasa meminta kepada Pemrakarsa PT. Rhodium untuk wajib menyelamatkan tempat atau situs suci di Bali terkait rencana pembangunan Tol Gilimanuk-Mengwi di Four Star by Trans Hotel, Renon (22/3).
Baginya perlu melibatkan pihak pihak yang berkompeten di tempat dan kawasan suci serta benda dan kawasan cagar budaya seperti Balai Pemerhati Cagar Budaya (BPCB), Balai Arkeologi, Serta Majelis Desa Adat.Hal ini menurut Bakti Wiyasa yang juga pegiat seni merupakan upaya bentuk antisipasi sejak dini jika terjadi temuan semisal Pura kuno, Benda Cagar Budaya, Benda Terduga Cagar Budaya, Struktur Cagar Budaya dan lain lainnya.
“Sehingga tempat suci dan kawasan suci bisa di selamatkan serta tidak di terabas lalu hilang jejak peradaban Bali ini”, ungkapnya.
Pasalnya rencana pembangunan yang dipaparkan oleh PT Pemrakarsa tentang rencana pembangunan Tol akan menerabas kawasan yang dinilai terdapat pada kawasan Cagar Budaya Bali Barat dan akan melalui beberapa kawasan suci.Hal ini untuk memperkecil kemungkinan munculnya permasalahan baru ketika dalam pembangunannya ditemukan situs situs purbakala dan hal hal yang berkaitan dengan budaya bali, mengingat eksistensi Bali hingga saat ini sangat terkait erat dengan peradaban masa lalu yang perlu di turunkan pada generasi berikutnya.
Lanjutnya peran Majelis Desa Adat di perlukan untuk mencari solusi terhadap pembangunan yang menerabas kawasan suci.
Komentar