oleh

Proyek IPA Milik Kemen PU-PR Terbengkalai, Ini Respon Kepala BLUD SPAM Matim

-Daerah-268 views

INBISNIS.ID, BORONG – Kepala UPTD Badan Layanan Umum Daerah Sistem Pengelolaan Air Minum (BLUD SPAM) Kabupaten Manggarai Timur (Matim) Fransis Y. Aga, menanggapi keluhan masyarakat terkait proyek Pembangunan Instalasi Pengolahan Air Minum (IPA) di Mawe, Kecamatan Lamba Leda Timur, Manggarai Timur, NTT.

Fransis Y Aga, menuturkan, tugas dan fungsi BLUD SPAM adalah melaksanakan kebijakan dalam penyelenggaraan pelayanan umum.

Dikatakan Frans, BLUD SPAM  ditugaskan untuk mengoperasikan dan mengembangkan SPAM untuk menjamin agar setiap orang bisa mendapatkan air minum yang memenuhi syarat kualitas, kuantitas dan kontinuitas dari sistem penyediaan air minum yang ada.

Terkait kerusakan fasilitas bangunan IPA, itu bukan kewenangan BLUD SPAM, karena sudah sejak lama mengalami kerusakan.

“Sekarang pelayanan sedang berjalan, air tetap mengalir terus, hanya tidak mengunakan fasilitas yang ada dibangunan IPA. Kerusakan fasilitas bangunan IPA, tentunya kami akan koordinasi dengan dinas PUPR Provinsi,” ujar Frans.

Lanjut Frans, memang sejak usai pengerjaan sempat mengalami kendala kekeruahan air.

“Sekarang sudah ada penambahan debit air, dan sekarang pelanggan sudah mencapai 172 KK,” jelas Frans.

Pada intinya, masih kata Frans, semua persoalan, pihaknya akan koordinasi dengan pihak Provinsi NTT.

Seperti yang diberitakan oleh media ini, edisi Rabu (17/11/2021), proyek pembangunan instalasi pengolahan air minum (IPA) milik Kementerian Pekerjaan Umum dan perumahan Rakyat (PUPR) yang dibangun terletak di Wejang Mawe Kecamatan Lamba Leda Timur, Kabupaten Manggarai Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) tahun anggaran 2013 silam terkesan mubazir.

Pantauan media ini, kondisi bangunan sebagai tempat pengawasan umbul air tersebut sudah tidak terawat. Bahkan kondisi bangunan ditumbuhi semak belukar yang menyebabkan bangunan tersebut hampir tertutup oleh rumput, mesin pompa terlihat rusak total, bak penampung tidak terisi air, pipa pecah.

Kata warga setempat, berdasarkan informasi yang Ia dapat, proyek pembangunan instalasi pengolahan air minum, sudah menghabiskan uang negara bersumber dari APBN senilai 3 miliar tahun anggaran 2013 hingga kini mangkrak dan terbengkalai, lantaran tidak ada asas manfaat.

“Berdasarkan informasi yang kami dapat, proyek instalasi pengolahan air minum ini akan diperuntukkan masyarakat, Bea Muring, Benteng Jawa, Kecamatan Lamba Leda. Namun, hasilnya tidak maksimal,” ujar warga sekitar saat diwawancarai wartawan, pada Rabu (17/11/2021).

Lanjut warga itu, dirinya tidak mengetahui, siapa kontraktor pelaksana proyek instalasi pengelohan air minum. Hingga kini proyek yang dikerjakan dengan anggaran yang besar tersebut belum bisa dimanfaatkan oleh warga.

“Sejak tahun 2014 air memang mengalir. Namun pada tahun 2016 air tidak mengalir. Sejak saat itu proyek ini tidak ada asas manfaat. Debit air memang maksimal. Tetapi tidak tau kenapa hingga saat ini proyek tidak terurus” ujar warga yang enggan dimediakan namanya.

Dirinya berharap pemerintah segera memperbaiki proyek air bersih tersebut agar warga  tidak kesulitan mendapatkan air bersih.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *