INBISNIS.ID, SEMARANG – Kasus terhadap anak yang terjangkit virus HIV di kota Semarang masih rendah, dan saat ini masih didominasi pada kelompok faktor beresiko.
Kasi Pengendalian Penyakit Menular Langsung dari Dinas Kesehatan Kota Semarang Dani Miarso mengatakan dalam beberapa bulan ini ada sekitar 336 kasus, namun dalam setahun bisa mencapai 500 bahkan 600 kasus dari berbagai macam kelompok.
“Kasus saat ini masih di dominasi oleh kelompok LSL, namun untuk pekerja sex sendiri masih stabil,” ungkapnya, Selasa (16/11).
Begitupun kasus HIV yang menjangkit anak anak biasanya pada faktor proses melahirkan.
“Jadi bagi seorang ibu yang terjangkit HIV, kalau tidak mengkonsumsi obat ARV , anaknya bisa positif HIV. Namun jika sudah mengkonsumsi sejak kehamilan awal , insya Allah anaknya negatif. Anak tidak punya faktor resiko. Hanya proses alamiah saja,” terangnya.
Lanjutnya, angka yang paling banyak dari kelompok LSL, kemudian dari pekerja sex presentasinya masih stabil. Ia menekankan bahwa bagi yang sudah terkena penyakit HIV untuk selalu berobat secara rutin.
“Ini ada beberapa asumsi yang pertama memang dari kesadaran dari kelompok ini untuk memeriksakan diri meningkat karena kelompok ini juga termasuk kelompok yang terpelajar juga, kemudian dari populasi juga meningkat,” kata dia.
Kemudian ia berpesan, jangan ada stigma stigma untuk menakut nakuti supaya penderita tidak mau berobat.
“Apa saja yang beresiko menularkan HIV kemudian jika sudah terjangkit penyakit HIV, tidak perlu ada stigma kepada penderita supaya mereka mau berobat, dan itu sudah ada obat yang menghambat virus, kalau sudah kena tetap bisa beraktivitas normal seperti orang pada umumnya,” jelasnya.
Ia juga menambahkan bahwa bagi yang belum terkena virus HIV wajib dihindari melalui langkah langkah pendidikan agama dan edukasi terkait dampak penyakit HIV AIDS, supaya masyarakat sadar dan menghindari penyakit tersebut.
“Langkah pendidikan agama seperti berpuasa, pendidikan dan sebagainya,” pungkasnya.
(Redaksi)
Well, Silahkan tulis pendapatnya di kolom komentar ya.
Komentar