INBISNIS.ID, PADANG – Turki selalu menawarkan berbagai keunikan bagi wisatawan yang berkunjung. Negara yang terletak di dua benua itu selalu menjadi daya tarik tersendiri, salah satunya adalah tempat ternyaman untuk kucing.
Tidak hanya Istanbul, wilayah lainnya seperti Izmir, Ankara, Cappadocia, Konya, juga menjadi daerah tersebarnya para kucing di negera Turki. Kucing-kucing itu berkeliaran di sana dengan bebasnya.
Kucing sudah mejadi sahabat bagi masyarakat Turki, semua masyarakat suka dengan kucing yang juga menjadi salah satu binatang kesayangan Rasulullah.
Di Turki kucing-kucing tak berpemilik sangat terawat, sepanjang mata memandang, saya tidak menemukan ada kucing yang memiliki postur tubuh yang kurus.
Menurut salah seorang masyarakat Turki hal tersebut juga tidak lepas dari campur tangan pemerintah, pemerintah melakukan vaksin hingga membuatkan rumah untuk para kucing tak berpemilik di negara itu.
Semua kucing yang telah divaksin akan diberi tanda di telinga mereka. Selain dibuatkan rumah khusus untuk kucing, ketika musim dingin tiba pemerintah juga mengintruksikan agar toko-toko menjadi tempat untuk para kucing tak berpemilik bermukim, mengingat badai salju bisa saja terjadi sewaktu-waktu dan tentu akan membahayakan kondisi para kucing.
Sebenarnya tidak hanya kucing, masyarakat turki juga menyukai binatang lainnya seperti anjing misalnya. Kondisi anjing di sana tidak jauh berbeda dengan kucing.
Anjing liar di sana sangat bersahabat, bahkan menjadi penjaga toko masyarakat yang memberinya makanan. Jika suasana dirasa membahayakan, barulah anjing tersebut mengeluarkan gonggongan layaknya anjing pada umumnya.
Tidak etis memang jika membandingkan antara negara Indonesia dengan negara Turki, apalagi dengan kondisi tidak semua masyarakat Indonesia menyukai kucing, namun hal yang bisa dipetik mengingat kasus penganiayaan terhadap kucing di Indonesia cukup tinggi adalah, jika tidak menyukai kucing, cukup pergi dan jangan disakiti. Semoga kedepan negara Indonesia bisa seperti negara Turki yang menjadi surga bagi para kucing tak berpemilik.
Penulis : Lathifah Anggriana (Mahasiswa Jurusan Ilmu Sejarah Universitas Andalas, dan Merupakan Delegasi International Youth Leader Chapter Santri Milenial Turki 2021)
Komentar