oleh

Harapan Raja Gowa XXXVIII, Sangkulu-kulu Jadi Objek Wisata Berbasis Nasional

INBISNIS.ID, SELAYAR – Kedatangan Raja Gowa di Kabupaten Kepulauan Selayar sejak Jumat 12 November 2021 lalu, mempunyai kesan tersendiri bagi Abdul Razak.

Abdul Razak sebagai orang yang dipercayakan mengatur acara kegiatan Pesta Adat Jalombong di obyek wisata sangkulu-kulu Desa Harapan Kec. Bontosikuyu, merasa senang bisa bertemu dan bangga saat mengawal serta bercakap-cakap langsung dengan Raja Gowa XXXVIII Andi Kumala Idjo Daeng Sila Krg. Lembang Parang Batara Gowa III yang didampingi Permaisurinya.

“Sebagai putra daerah Selayar, Saya merasa bersyukur sekaligus berbangga bisa mendampingi beliau sekaligus menjadi naratornya, menjelaskan tentang Pesta Adat Jalombong. Kami bisa berbincang begitu dekat seputar wisata di Kepulauan Selayar khususnya di pantai sangkulu-kulu ini, dan Raja Gowa XXXVIII begitu berwibawa, luwes dan cerdas dan bisa berinteraksi dengan masyarakat. Singkat saya, beliau Seorang Raja yang bisa jadi panutan buat Raja dan Opu yang ada di Selayar,” ungkap Abdul Razak, kepada awak media Minggu, (14/11/2021).

Pada kesempatan itu Raja Gowa XXXVIII berdialog dengan Razak mengenai kegiatan acara Pesta Rakyat tahunan Jalombong yang merupakan salah satu kekayaan budaya dari warisan leluhur di Kabupaten Kepulauan Selayar.

Jalombong adalah pesta rakyat tahunan, merupakan kegiatan menangkap ikan lompa secara beramai-ramai di pinggir pantai. Ikan yang ditangkap adalah jenis ikan sarden kecil yang dinama dalam bahasa Selayar ikan lompa (Thryssa baelama).

 

“Intinya beliau berharap acara Jalombong di sangkulukulu terus dilestarikan dan berharap sangkulu-kulu dijadikan destinasi wisata berbasis nasional atau pusat kunjungan. Beliau juga siap datang dikala Acara Jalombong dilaksanakan tahun depan,” ungkap Razak sebagai narator acara pesta rakyat Jalombong.

“Harapan Raja Gowa XXXVIII juga adalah harapan rakyat Selayar khususnya masyarakat Desa Harapan, menjadikan pantai Sangkulu-kulu sebagai objek wisata berbasis Nasional dengan menjual budaya kearifan lokal (Jalombong) dan keindahan pantai Sangkulu-kulu. Sehingga kedepannya bisa membuka peluang kerja dan meningkatkan perekonomian bagi pelaku wisata khususnya serta masyarakat Kepulauan Selayar umumnya,” tutup Abdul Razak.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *