INBISNIS. ID, DENPASAR – Seperti yang diketahui Universitas PGRI Mahadewa Indonesia adalah salah satu kampus yang melahirkan banyak atlet dan bahkan atlet tersebut sudah terbukti mengaharumkan nama Bali baik level nasional maupun internasional.
Tidak main-main pada PON XX/ Papua kampus Universitas PGRI Mahadewa Indonesia ini mengirimkan 16 atlet untuk memperkuat kontigen Bali dan sebanyak 12 atlet berhasil meraih 11 medali. Yakni, mendulang tiga medali emas, mengoleksi tiga perak, dan lima medali perunggu.
Pada Jumat 18/3/22, Dr. I Made Suarta.SH..M. Hum.,selaku Rektor Universitas PGRI Mahadewa Indonesia, jelang musyawarah Provinsi(Musprov) KONI Bali yang akan dilaksanakan pada 19 Maret 2022, mengharapkan agar ketua Koni terpilih mempunyai jiwa semangat tinggi, inovasi, dan kreatif.
“Untuk ketua KONI yang terpilih nanti yang pertama bagaimana meningkatkan atlet-atlet Bali menjadi lebih baik dibandingkan sebelumnya dan kata kuncinya adalah, kita harus ada kemauan, keberanian, keberanian, kebersamaan,” ujaranya.
Selain itu, I Made Suarta mengatakan siapa pun yang terpilih menjadi KONI priode 2022-2026 agar kesejahteraan para atlet di Bali harus diperhatikan dengan baik dan benar.
“Nah, bagaimana cara kita agar atlet-atlet kita dipertahankan tentu caranya adalah harus dihargai para atlet supaya tidak berlinda para atlit maka kesejahteraan harus diperhatikan,” katanya.
Selain itu kata Rektor Universitas PGRI Mahadewa Indonesia, I Made Suarta ini menuturkan, pemimpin itu ibarat payung yang berfungsi untuk meneduhkan suasana saat hujan tiba.
“Pemimpin itu harus mampu menja payung jadi payung itu kan fungsi penedu ada hujan payung bisa pakai, ada panas payung bisa meneduhkan. Jadi, begitupun pemimpin harus mampu meneduhkan organisasinya,” katanya.
Terkait kriteria, ia taak bisa pastikan karena antara yang muda dan yang tua tapi yang paling penting adalah pempin harus jujur, inovatif, kreatif, semangat tinggi, mempunyai loyalitas, pekah terhadap situasi.
“Saya tidak bisa melihat yang muda atau yang muda, tapi yang paling penting adalah loyalitas, inovatif, Kreatif. Jadi, yang dikatakan yang muda yang lebih kreatif itu hanya anggapan, contohnya pak Marti Mohamad saja masih kreatif, inovatif, karena itu saya tidak bisa pastikan antara yang muda dan yang tua,” tutupnya.
Komentar