INBISNIS.ID, LARANTUKA – Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang digalakkan mahasiswa Institut Keguruan dan Teknologi Larantuka (IKTL) berhasil menurunkan angka stunting di Desa Ojandetun, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur.
Desa Ojandetun yang mulanya mencatat jumlah anak stanting paling tinggi pada awal tahun 2022 akhirnya sedikit menghela nafas legah. Tercatat, ada lima anak dinyatakan bebas dari jeratan stunting.
“Terhitung dari awal bulan Januari jumlahnya 20 anak, tapi sekarang turun jadi 15 anak,” ujar Kepala Desa Ojandetun, Yohanes Nani Ipir kepada wartawan di ruangan kerjanya, Kamis (17/03).
Atas capaian positif itu, kata dia, Pemerintah Desa menyampaikan limpah terima kasih atas dedikasi yang dilakukan mahasiswa IKTL.
“Apresiasi untuk semua mahasiswa karena sudah membantu mengatasi masalah stanting di Ojandetun,” sanjung Yohanes.
Ketua tim KKN, Yohana Timu mengatakan, peserta mahasiswa KKN di Ojandetun berjumlah 12 orang, dengan masa pengabdian masyarakat selama dua bulan.
Ia mengatakan, masing-masing mahasiswa diberi tanggung jawab khusus untuk menjadi orang tua angkat bagi anak stanting.
“Semua mahasiswa diwajibkan jadi orang tua asuh. Satu mahasiswa ada yang tangani lebih dari satu anak,” ujarnya.
Menurutnya, capaian tersebut berkat kolaborasi paten antara mahasiswa, Pemerintah Desa, dan Tenaga Kesehatan (Nakes). Meski menurun, sambung Yohana, tanggung jawab masih terus berlanjut.
Mewakili rekan-rekannya, mereka akan terus berusaha membantu pemerintah dalam menekan angka stanting demi terciptanya generasi bangsa yang sehat.
“Masa KKN tinggal satu bulan maka tugas masih terus berlanjud. Puji Tuhan dalam waktu yang ada targetnya zero stanting,” imbuhnya yakin.
Komentar