oleh

Harga Babi di Kabupaten Sikka Melambung Tinggi

-Bisnis, Daerah-1,353 views

INBISNIS.ID, SIKKA – Harga babi di Kabupaten Sikka Nusa Tenggara Timur (NTT) melambung tinggi. Para peternak babi menaikan harga jual sejak pertengahan tahun 2021 yang lalu.

Virus Flu babi Afrika atau African Swine Fever (ASF) yang menyerang babi menjadi pemicu naiknya harga babi. Sejak tahun 2020 sampai pertengahan tahun 2021 ribuan ekor babi di Kabupaten Sikka mati terinfeksi virus ini.

“Belum sempat nikmati hasil, babi terlanjur kena virus. Saya rugi banyak, terpaksa babi yang tersisa saya jual dengan harga begitu”, ungkap Markus Blain, Senin (14/3).

Para peternak babi di Sikka mengalami kerugian puluhan bahkan ratusan juta rupiah. Oleh kerenanya,untuk mengurangi kerugian yang dialami,mereka menaikan harga jual. Misalnya babi yang sebelumnya dijual dengan harga 5 juta rupiah per ekor naik menjadi 8 juta rupiah per ekor.

“Harga yang kami patok ini hanya untuk kurangi kerugian yang kami alami. Ongkos rawat, beli pakan sangat besar,” beber peternak lainnya, Jonas Watu.

Lonjakan harga babi yang cukup tinggi ini bisa dimaklumi oleh mayoritas masyarakat Kabupaten Sikka,kerena menurut mereka ini hal yang wajar. Ternak babi menjadi langka sementara permintaan tetap stabil bahkan cenderung meningkat.

Bagi mayoritas masyarakat Sikka, babi sangat diperlukan untuk urusan adat seperti acara pernikahan,acara kematian dan dagingnya menjadi menu utama dan wajib disetiap acara seperti ini. Jadi berapapun harga babi yang dipatok, masyarakat akan tetap membelinya.

“Memang mahal,apalagi sekarang susah cari uang. Tapi kerena tuntutan adat maka kami tetap membelinya”, ungkap Helena dan Domi bersamaan.

Penulis : Simprianus Nong Sensu
(Redaksi)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *