INBISNIS.ID, RUTENG – Seorang bocah perempuan berusia enam tahun di Kabupaten Manggarai, NTT, diperkosa oleh tetangganya. Perbuatan bejat yang dilakukan pria berinisial AL (22) itu terbongkar ketika korban anak mengalami demam dan batuk serta panas tinggi.
Menurut pengakuan sang ayah korban kepada media ini, Sabtu (12/03), menuturkan, dari keterangan anaknya bernama Bunga (Bukan nama sebenarnya), ia sendiri tidak tahu hari dan tanggal kasus dugaan pemerkosaan tersebut, lantaran terduga pelaku mengancam korban agar tidak memberitahukan hal itu ke orang lain, termasuk orangtuanya.
“Kami baru mengetahui, setelah tanggal 16 Februari 2022 lalu, anak kami mengalami demam dan batuk serta panas tinggi. Lalu, istri saya melihat ada bercak darah di celananya. Karena itu, istri saya berusaha untuk membujuk dia (korban,red) untuk menceritakan kejadian yang sebenarnya. Akhirnya kami tahu kejadian itu, lebih disebabkan karena adanya perlakuan tak wajar dari salah seorang pemuda yang juga adalah tetangga kami sendiri,” ungkap ayah korban itu.
Dia mengaku, karena tak memiliki biaya pengobatan, akhirnya mereka berusaha dengan obat tradisional, namun demam,batuk dan panas korban tidak berubah. Akhirnya, melalui mereka memutuskan untuk dibawa ke Pustu pada keesokan harinya, Kamis, 17 Februari 2022.
Dia juga mengaku, saat mendatangi Pustu, tidak ada petugas perempuan untuk bisa melakukan pemeriksaan. Tidak sampai disitu, pada tanggal 24 Februari 2022 pihaknya kembali ke Pustu untuk bertemu dengan dokter, dari hasil pemeriksaan bahwa si Bunga sudah disentuh oleh laki-laki.
Usai pemeriksaan, ayah korban memutuskan untuk melaporkan peristiwa itu ke kantor Polisi (Polres Manggarai) dan didampingi oleh dua orang bidan melalui utusan dari kepala Pustu lantas memberikan keterangan.
Pasca hari itu sudah sore, sehingga belum dipastikan untuk belum bisa di visum, namun keesokan harinya (25/02/2022) akan langsung di visum melalui dokter kandungan.
Berdasarkan keterangan dokter dari hasil visum et repertum, diperoleh keterangan bahwa korban mengalami trauma dan pendarahan akibat adanya dugaan pemerkosaan.
Kemudian tanggal 01/03/2022 ada surat panggilan dari polisi untuk 2 orang teman mainnya si Bunga dengan tenaga medis (Kepala Pustu), dan sampai dengan saat ini juga kejadiannya belum jelas
Seiring berjalannya waktu, sang korban pun terus merintih kesaktian bahkan sampai dengan pendarahan, sang ayah pun dengan terpaksa untuk mendatangi RSUD dr.Ben Mboi Ruteng (09/03/2022).
Ayah korban, dalam keterangannya juga menyebutkan, berdasarkan cerita korban kepada ibunya, kejadian itu bermula dari anaknya, bersama dua temannya pada saat itu sedang bermain di rumah salah seorang temannya.
Usai bermain di luar, ketiganya masuk ke dalam rumah. Saat ketiganya masuk, pelaku membuntuti mereka dan masuk ke ruang tamu. Pelaku langsung membuka musik dari speaker yang ada di ruang tamu. Sementara, dua temannya berlanjut ke dapur untuk memasak air.
Saat korban sendiri, pelaku langsung melancarkan serangannya, membuka celana korban dan melancarkan aksi tak terpuji.
Selain itu korban pun mengaku, mulutnya ditutup pakai tangan pelaku dan diancam untuk tidak berteriak. Beberapa kali korban sempat berteriak, namun karena kerasnya suara musik, menyebabkan dua temannya tidak mendengar teriakan korban.
Usai melampiaskan nafsu birahinya, korban pun akhirnya melarikan diri, setelah kedua temannya balik kembali ke ruang tamu setelah memasak air dan memetik sayuran di belakang rumah.
Diketahui hingga saat ini, korban masih terbaring lemas tak berdaya di RSUD Ruteng akibat pendarahan yang dialaminya.
Sehingga atas dasar itu, sang ayah itu pun juga meminta agar pelaku segera ditangkap dihukum sesuai dengan aturan perundang-undangan yang berlaku.
(Redaksi)
Komentar