INBISNIS.ID, LARANTUKA – Harga daging babi di Kota Larantuka, Kabupaten Flores Timur, NTT meningkat tajam meski virus African Swine Faver (ASF) masih jadi bomerang untuk masyarakat setempat khususnya para peternak dan pengusaha.
Bernadus Sabon Koli, pengusaha lapak babi asal Kelurahan Puken Tobi Wangi Bao, Kecamatan Larantuka mengatakan, pasaran daging babi per kilo gram saat ini dibanderol dengan harga Rp.125.000 dari harga sebelumnya Rp.90.000.
“Sebelumnya per kilo 90 ribu tapi karena stok ternak babi sudah langka maka harganya naik,” ujarnya kepada wartawan pada Minggu (13/03) persis di lapak jualannya.
Kendati demikian, Bernardus mengaku permintaan dari masyarakat tetap tinggi, bahkan melebihi stok daging yang dipasarkan setiap hari.
“Satu minggu biasa potong 4 ekor. Sebenarnya bisa lebih banyak tapi sesuaikan dengan stok ternak yang masih kurang,” katanya.
Beberapa waktu lalu, Bupati Flores Timur, Antonius Hubertus Gege Hadjon sempat angkat bicara tentang keadaan ternak babi di Flotim.
Bupati Anton menyebut, sedikitnya 60 ribu ekor ternak babi tewas akibat terserang penyakit ASF atau biasa disebut Demam Afrika.
Akibatnya, jumlah ternak babi di Kabupaten Flores Timur defisit drastis sehingga menyebabkan sejumlah pengusaha ternak menelan kerugian besar.
“Usaha sempat naik dan berpengaruh terhadap sektor pertanian. Jadi harus mulai lagi dari nol,” ujar orang nomor satu Flotim saat memantau giat vaksin di Rumah Jabatan Bupati.
(Redaksi)
Komentar