INBISNIS.ID, MAKASSAR – Selain Pantai Losari yang merupakan tempat rekreasi pantai di Makassar, juga ada Pantai Akkarena yang bisa menjadi pilihan.
“Wisata Pantai Akkarena dibangun tahun 1998. Berjarak kurang lebih 4 km dari Pantai Losari. Hingga sekarang hanya menjadi alternatif kedua bagi warga yang mau rekreasi ke pantai. Maklum hanya dua pilihan dan Pantai Losari belum semewah sekarang yang telah disulap Walikota Ir Arief Ilham Sirajuddin.”
Hal ini menurut yang diutarakan oleh Irsal salah seorang staf pemasaran kepada INBISNIS.ID, Jumat (11/3).
Waktu itu belum ada Mall, pokoknya belum seramai sekarang. Sekarang sudah ada enam hotel berbintang, ada dua Mall serat kompleks perumahan dan pertokoan. Ini menjadi tantangan bagi kami agar bisa tetap eksis.
Kondisi paling parah dialami tempat rekreasi seluas kurang lebih 5Ha ini selama Pandemi Covid kemarin, betul-betul terpuruk, tahun 2020 dan 2021 sempat tutup berbulan-bulan. Banyak karyawan di rumahkan.
“Kami baru buka bulan Januari 2022. Pengunjung masih sangat terbatas, apalagi sering hujan dan jalan poros Tanjung Bunga Jl HM Dg Patompo waktu itu tahap betonisasi,” ujar Irsal.
Kondisi ini diakui juga oleh seorang pekarya yang memakai hijab, agak ramai kalau Sabtu Minggu dan hari libur. Itu pun kalau tidak hujan. Sejak dibuka kembali tahun ini pengunjung sangat sangat terbatas. Padahal karcis masuk tidak terlalu mahal Rp 10.000 per orang dan parkir kendaraan Rp 10.000.
Waktu INBISNIS.ID bertandang Jumat sore (11/3) jumlah pengunjung kurang lebih 10 orang dan ada tiga mobil di parkir.
Irsal menuturkan Aula Pantai Akkarena bisa dipakai untuk pertemuan. Menu makanan yang ditawarkan perporsi pun tidak terlalu mahal. Lokasi rekreasi ini dibuka dari Jam 09 00 – jam 20.00 atau jam 21 00 kalau hari libur.
“Jikalau berkenan agar dibantu promosikan oleh INBISNIS.ID,” harap Irsal.
Pantai Akkarena yang dimiliki seorang taipan ini dalam pantauan INBISNIS ID menyediakan lapangan sepakbola mini, area berenang di pantai, kolam maupun sarana rekreasi lainnya dan Mushollah.
“Senyewa kios di sini Rp 3.500 000 perbulan, ini sudah termasuk rekening PLN dan tarif PDAM,” kata Sara yang memakai seragam pelayan.
(Redaksi)
Komentar