INBISNIS. ID, BADUNG – Sejak ditetapkan sebagai salah satu hotel warm up vacation bagi Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN) di provinsi Bali. Diketahui, saat ini THE 1O1 Bali Fontana Seminyak telah melayani sekitar 100 kamar dengan jumlah tamu mencapai 140 orang dengan menerapkan protokol kesehatan yang sangat ketat.
Hal tersebut sebagaimana yang disampaikan oleh General Manager THE 1O1 Bali Fontana Seminyak, I Wayan Karta pada, Jumat (11/3/22).
Dikatakan, penerapan Protokol Kesehatan yang diterapkan kepada PPLN tersebut tentunya sesuai standar Cleanliness, Health, Safety, dan Environment Sustainability (CHSE). Semua tamu wajib mencuci tangan terlebih dahulu lalu melakukan cek suhu yang dilakukan oleh petugas lengkap dengan alat pelindung diri.
“Protokol Kesehatan yang diterapkan kepada PPLN tersebut tentunya sesuai standar Cleanliness, Health, Safety, dan Environment Sustainability (CHSE). Semua tamu wajib mencuci tangan terlebih dahulu lalu melakukan cek suhu yang dilakukan oleh petugas lengkap dengan alat pelindung diri,” katanya.
Selain itu, kata I Wayan Karta selaku General Manager THE 1O1 Bali Fontana Seminyak, Semua barang bawaannya disemprot dengan disinfektan lalu melakukan check in yang diawali dengan membersihkan tangan dengan hand sanitizer yang ada.
“Semua barang bawaannya disemprot dengan disinfektan lalu melakukan check in yang diawali dengan membersihkan tangan dengan hand sanitizer yang ada,” ungkapnya.
Ia menuturkan, setiap tamu baik itu tamu reguler maupun PPLN yang melakukan check in serta check out berbeda jalurnya dan diatur jaraknya sesuai dengan batas yang sudah ditentukan.
“Setiap tamu baik itu tamu reguler maupun PPLN yang melakukan check in serta check out berbeda jalurnya dan diatur jaraknya sesuai dengan batas yang sudah ditentukan,” tandasnya.
Ia menambahkan, penerapan prokes juga dilakukan di kamar ataupun di restoran saat makan dan fasilias lainnya, yang ada di area hotel dimana wisatawan reguler dengan PPLN dipisahkan.
“Untuk penerapan prokes berkaitan dengan tamu PPLN dengan reguler itu kita terapkan terpisah, kalau mereka ada kegiatan seperti makan pagi, makan siang dan makan malam itu kami pisahkan tempatnya dengan tamu reguler,” ujar Wayan Karta.
Lanjutnya, begitu juga dengan aktivitas di semua fasilitas hotel kami pisahkan misalnya ada kegiatan aerobik seminggu sekali kami pisahkan dengan tamu reguler.
“Kami juga memasang poster dan tulisan-tulisan untuk mengingatkan setiap tamu untuk disiplin prokes. Dan bagi PPLN wajib menscan barcode PeduliLindungi dan Presisi,” imbuhnya.
Pihaknya menyambut baik dengan mulai diberlakukannya peniadaan masa karantina bagi PPLN ke Bali baik bagi WNI maupun WNA, hal itu diharapkan dapat meningkatkan angka kunjungan ke Bali dan okupansi hunian hotel oleh WNA.
“Mulai diberlakukannya peniadaan masa karantina bagi PPLN ke Bali baik bagi WNI maupun WNA, hal itu diharapkan dapat meningkatkan angka kunjungan ke Bali dan okupansi hunian hotel oleh WNA,” tutupnya.
(Redaksi)
Komentar