INBISNIS.ID, DENPASAR – Stock Minyak Goreng di sejumlah pasar dan ritel modern di Bali beberapa minggu terakhir mengalami kelangkaan.
Menurut Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Bali, I Wayan Jarta, hal ini disebabkan oleh aktivitas distribusi yang tersendat.
“Kita ketahui bahwa distibusi suplai Minyak Goreng ke Bali sedikit tersendat-sendat, tetapi bukan tidak ada. Untuk distribusi ke Bali ada, tetapi dalam jumlah yang tidak sesuai dengan kebutuhan normal. Sehingga dampaknya di pengecer,” ujar I Wayan Jarta, Selasa (08/03/2022).
Wayan Jarta, melanjutkan, bahwa para distributor Minyak Goreng juga tidak akan memberikan Minyak Goreng kepada satu pedagang tertentu saja, melainkan dimeratakan disetiap pedagang sehingga terkadang jumlah yang diterima oleh pedagang terbatas.
“Coba cari di pasar Badung, tapi dalam situasi tertentu pasti habis, hal ini dibatasi akibat dimeratakan,” terang I Wayan Jarta.
Dalam menyikapi kelangkaan Minyak Goreng ini, I Wayan Jarta, mengungkapkan bahwa Disperindag Pronvinsi Bali sudah melakukan komunikasi dan koordinasi dengan Kementrian Perdagangan, lembaga terkait, distributor dan pabrik produksi minyak goreng agar menggelontorkan Minyak Goreng dalam kemasan ke Bali sesuai dengan kebutuhan di kondisi normal.
Komunikasi dan kordinasi antar lembaga ini pun membuahkan hasil, I Wayan Jarta, mengungkapan, sekitar dua minggu yang lalu, kementerian perdagangan sudah menetapkan beberapa distributor dan produsen ke Bali, diantaranya ada Wilmar dan Musim Mas pabrikan, yang diminta untuk menggelontorkan minyak goreng.
“Sehingga melalui penetapan ini, dalam minggu ini, ketersedian minyak goreng dapat terpenuhi secara cukup di Bali,” pungkas I Wayan Jarta.
(Redaksi)
Komentar