INBISNIS.ID, DENPASAR – Pembangunan Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi yang merupakan salah satu proyek strategis nasional diproyeksikan akan tuntas pada bulan November 2024. Hal ini disampaikan Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), Danang Parikesit, dalam acara Penandatangan Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi, bertempat di Rumah Jabatan Gubernur Bali, Jayasabha, Denpasar, yang juga disiarkan secara langsung melalui Youtube, Selasa (8/03/2022).
“Apabila Tol Gilimanuk-Mengwi ini, kontruksinya dimulai pada bulan juni ini, diharapkan bisa selasai dan dioperasikan pada bulan November tahun 2024,” ungkap Danang Parikesit
Danang Parikesit juga menambahkan, bahwa jalan tol Gilimanuk-Mengwi ini akan memiliki panjang 96,84 km terdiri dari tiga seksi yakni Gilimanuk-Pakutatan 54,7 km, Pakutatan-Soka, 23,1 km, Soka-Mengwi 18,92 km.
“Diharapkan dengan hadirnya jalan tol Mengwi ini dapat memaskas waktu tempuh dari 6 jam menjadi satu jam hingga 1 setengah jam dari Gilimanuk ke Mengwi,” Terang Danang Parikesit
Selain itu, Danang Parikesit, mengungkapkan, jalan Tol Gilimanuk-Mengwi nanti akan mempunyai jalur khusus kendaraan roda dua pada simpang khusus Pakutanan-Mengwi sepanjang 40 km. Jalan tol ini juga akan dilengkapi tempat peristirahatan atau rest area yaitu 4 rest area tipe A dan 4 rest area tipe b.
Sementara itu, Gubernur Bali, I Wayan Koster, mengapresiasi dan berterima atas pembangunan jalan Tol Gilimanuk-Mengwi.
“Pembangunan jalan Tol Gilimanuk-Mengwi merupakan program prioritas pembangunan infrastruktur darat, laut, udara secara terintegrasi dan terkoneksi sebagai implementasi sebagai visi pembangunan Bali “Nangun Sat Kerthi Loka Bali” melalui pengelolaan semesta pembangunan berencana menuju Bali Era Baru,” Terang I Wayan Koster.
I Wayan Koster juga menjelaskan, bahwa pembangunan jalan Tol Gilimanuk-Mengwi sudah melakukan kegiatan sosialisasi dan konsultasi publik dalam dua tahap. Tahap pertama kegiatan sosialisasi dihadiri oleh para bupati yang dilintasi jalan tol diantaranya Bupati Jembrana, Tabanan, dan Badung, selain itu ada juga kepala desa, bendesa adat, dan tokoh masyarakat.
“Tahap dua kegiatan sosialisasi dan konsultasi publik kepada masyarakat pemilik lahan dimasing-masing wilayah kabupaten Jembrana, Tabanan, Badung, secara bergantian yang dipimpin oleh Biro pemerintahan dan Kesra pemerintah provinsi Bali,” terang I Wayan Koster.
Ia juga menambahkan, dari 8643 warga pemilik lahan, sebanyak 8641 warga setuju, dan hanya 2 warga yang tidak setuju. “Jadi kalau dipersen, yang setuju itu ada 99,9% yang mendukung program tol ini,” ungkap I Wayan Koster.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Mochamad Basoeki Hadimoeljono, mengingatkan, agar pembangunan jalan Tol Gilimanuk-Mengwi dapat serasi dengan lingkungan sebagaimana yang didepankan dalam konsep tri hita karana yang bisa dipakai untuk konsep pembangunan di Bali.
Terakhir, Mochamad Basoeki Hadimoeljono, berpesan, agar tata kelola pembangunan tol Gilimanuk-Mengwi secara tata kelola financial dan pelaksanakaan mampu dijalankan dengan baik.
(Redaksi)
Komentar