INBISNIS.ID, LARANTUKA – Sebanyak 30 karyawan PT Primo Indo Ikan di Kabupaten Flores Timur terpaksa berdamai dengan kenyataan setelah pihak perusahaan memutus hubungan kerja (PHK) akibat menelan kerugian selama dua tahun.
Direktur PT Primo Indo Ikan, Andajani menuturkan pihak perusahaan mengalami kerugian karena hasil tangkapan ikan menurun drastis, bukan karena kecurangan manajemen perusahaan.
“Tidak ada hasil tangkapan bukan karena bekerja yang aneh-aneh. Karena itu perusahaan akhirnya merugi,” tandasnya saat disambangi awak media, Selasa (08/03/2022).
Ia menerangkan, kerugian semakin bertambah setelah penerima eksport dalam negeri maupun luar negeri tak lagi menerima produk yang dihasilkan perusahaan tersebut. Akibatnya, roda usaha PT Primo Indo Ikan mandek hingga tak lagi beroperasi.
Sementara Don Lebuan, salah satu karyawan mengungkapkan, kerugian perusahaan akibat terdampak pandemi covid 19 yang mempengaruhi aktivitas ekspor ikan Tuna ke Amerika.
“Hasil tangkapan dari sini tidak diterima di Amerika. Pihak perusahaan mengalih terima ikan cakalang tapi keuntungannya kecil,” bebernya.
Lebih jauh, Don mengaku kehilangan penopang ekonomi keluarga setelah tak lagi bekerja. Demi memenuhi kebutuhan hidup, sambungnya, ia kembali menjadi petani dengan menggarap beberapa lahan perkebunan miliknya.
“Kembali ke hakikat kita menjadi petani. Tapi kasihan teman-teman lain yang semata-mata membiayai hidup dari perusahaan,” tutupnya.
(Redaksi)
Komentar