INBISNIS.ID, JAKARTA – Menteri Perindustrian Republik Indonesia Agus Gumiwang Kartasasmita menggelar pertemuan bisnis (business meeting) dengan sejumlah perusahaan industri terkemuka di Turki.
Agenda ini bertujuan untuk memperkuat hubungan kerja sama manufaktur Indonesia–Turki, menarik investasi langsung, sekaligus membuka jalan keterlibatan Indonesia dalam rantai pasok global.
“Pertemuan ini sangat penting sebagai langkah awal untuk membangun roadmap strategy untuk kerja sama di sektor manufaktur Indonesia dan Turki. Kami ingin agar kemitraan industri ini bersifat jangka panjang, saling menguntungkan, serta mampu mendorong kontribusi nyata bagi perekonomian kedua negara,” kata Menperin dalam keterangan resminya yang dilansir kemenperin.go.id, Selasa (23/9/2025).
BACA JUGA :
- INBISNIS Property, Menjadikan Properti Anda Lebih Berharga
- Inovasi Australia Bersinar di Pameran Mining Indonesia 2025
- Indonesia Kantongi Komitmen Investasi 23,8 Miliar Dolar AS di Expo 2025 Osaka
- Labuan Bajo Holiday, Jadikan Liburan Anda Lebih Berkesan
- BIC Mendorong Perluasan Investasi Potensial di Bali
Saat melakukan pertemuan dengan Karadeniz Holding (grup usaha besar yang bergerak di sektor energi, keuangan, real estate, kapal, dan logistik), mereka menyampaikan ketertarikannya untuk menjajaki kerjasama di bidang shipyard (galangan kapal) serta penyediaan powership.
“Mereka juga menyatakan dukungan untuk berpartisipasi dalam proyek-proyek energi di Indonesia, salah satunya di Batam yang memiliki potensi kebutuhan energi tinggi untuk menopang aktivitas industri dan pusat data,” ungkap Menperin.
Selanjutnya, ketika bertemu dengan Kale Group (produsen keramik dan bahan bangunan terbesar di Turki), Menperin menjelaskan bahwa Kale memiliki peluang besar untuk mendukung program prioritas nasional, yaitu pembangunan tiga juta rumah rakyat yang akan menyerap pasokan keramik dalam jumlah besar.
“Selain di bidang keramik dan material bangunan, Kale Group juga memiliki portofolio industri pertahanan dan dirgantara yang berpotensi dikembangkan melalui kerja sama dengan Indonesia,” ujar Agus.
BACA JUGA :
- Bali Catat Kenaikan Okupansi, Investor Asing Semakin Dominan
- EXPOHOGAR Barcelona 2025, Pameran Dagang Internasional
- ITTI Forum 2025, Upaya Promosi Investasi Global Indonesia
- Indonesia dan Yordania Menjajaki Peluang Perdagangan dan Investasi
- AFR Asia Summit 2025, Memperkuat Hubungan Australia–Asia
Kemudian, Menperin berdiskusi dengan Erisler, perusahaan produsen pangan Turki yang sudah memiliki kerja sama dengan Indonesia.
“Saat ini, Erisler menyalurkan tepung terigu untuk pakan hewan, namun ke depan mereka berkomitmen untuk memperluas usaha ke bidang industri makanan. Indonesia menyambut baik langkah ini karena sejalan dengan upaya memperkuat kemandirian industri pangan nasional,” tuturnya.
Sementara itu, dalam pertemuan dengan Tümosan, perusahaan produsen traktor dan mesin diesel, Menperin menegaskan bahwa peluang kerja sama dengan Turki sejalan dengan program Presiden Prabowo Subianto mengenai ketahanan pangan. Apalagi, Tümosan memiliki rekam jejak kerja sama di negara-negara Afrika dan Asia, yang telah menyatakan kesiapan untuk membangun fasilitas produksi di Indonesia asalkan terdapat permintaan dengan skala ekonomi tertentu.
“Industri Turki menghendaki adanya jaminan pasar apabila mereka berproduksi di Indonesia. Untuk itu, kami akan memberikan jaminan melalui kebijakan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sebesar 40 persen, sehingga produk alat mesin pertanian dari Tümosan dapat terserap di pasar domestik,” jelas Agus.
Sumber :kemenperin.go.id
(Redaksi)
Well, Silahkan tulis pendapatnya di kolom komentar ya.
Punya pertanyaan soal Bantuan Hukum & Perizinan, Pencarian & Pengembangan Properti, Layanan Relokasi & Eksplorasi, Dukungan Media & Branding, Distribusi Produk ? INBISNIS bisa bantu jawabin.
Caranya gampang. Kamu tinggal kirim pertanyaan dengan cara klik link ini.
Yuk, gabung grup WhatsApp Berita INBISNIS.ID atau ikuti Channel Berita INBISNIS.ID! Dapatkan info terkini tentang Investasi, Bisnis dan Dunia Usaha langsung ke ponselmu.
Komentar