oleh

Menteri Investasi dan Hilirisasi Indonesia, Rosan Roeslani Kunjungi GEM Dorong Kerja Sama dengan Danantara

INBISNIS.ID, SHENZHEN – Grup GEM menyambut Menteri Investasi dan Hilirisasi Indonesia sekaligus CEO Daya Anagata Nusantara (Danantara), Rosan Roeslani dalam kunjungan kerja ke Institut Riset Teknologi Super Hijau GEM Shenzhen pada Senin (25/8/2025).

Kunjungan ini mendorong kerja sama modal yang dalam antara Danantara dan GEM di bidang sumber daya nikel hijau. Penandatanganan “Kerangka Kerja Sama Proyek Hidrometalurgi 66.000 ton nikel antara Danantara dan GEM” pun turut dilaksanakan dalam kesempatan ini dan menjadikannya sebagai kerja sama pertama antara Danantara dengan perusahaan Tiongkok sejak berdirinya Danantara.

Dalam kesempatan ini turut hadir pendiri sekaligus Ketua Grup GEM, Prof. Xu Kaihua; Pengendali Bersama Grup GEM, Ibu Wang Min; serta jajaran eksekutif GEM lainnya.

Dalam rapat terbatas, Profesor Xu menyampaikan sambutan hangat atas kunjungan Menteri Rosan Roeslani yang telah menyeberangi gunung dan lautan demi menjalin persahabatan serta kerja sama dengan perusahaan Tiongkok.

Profesor Xu menambahkan bahwa setelah beberapa kali Menteri Rosan menerima kunjungannya di Indonesia dan memberikan dukungan, beliau telah dianggap sebagai sahabat sekaligus saudara bagi perusahaan Tiongkok.


BACA JUGA :


Profesor Xu meyakini bahwa dengan keramahan rakyat Indonesia, iklim investasi yang unggul, layanan efisien dari pemerintah, serta sumber daya manusia dan sumber daya alam yang melimpah, Indonesia akan menjadi salah satu negara dengan potensi pertumbuhan terbesar di ASEAN bahkan di dunia. Hal ini diyakini akan mendorong perkembangan Indonesia dalam sektor energi baru dan industri hijau.

Dalam enam tahun terakhir, GEM telah mengadopsi filosofi investasi yang menggabungkan industri, teknologi, dan budaya, serta menjunjung prinsip jangka panjang melalui program “Perpaduan Budaya, Tumbuh Bersama Indonesia”.

Di Indonesia, GEM tidak hanya berhasil dalam pengembangan industri, tetapi juga memberikan manfaat melalui beasiswa Magister Teknik. GEM juga mendirikan “Laboratorium Bersama Indonesia-Tiongkok GEM-ITB-CSU”, yang menjadi proyek unggulan dalam pertukaran teknologi dan budaya antara kedua negara.

Atas kerja sama yang baru terjalin, Profesor Xu sangat berterima kasih kepada Kementerian Investasi dan Hilirisasi Indonesia serta Danantara yang memilih GEM sebagai rekan kerja sama strategis.

Hal ini mencerminkan kepercayaan tinggi pemerintah Indonesia terhadap perusahaan Tiongkok, khususnya GEM, serta menegaskan prospek kerja sama antara kedua negara.


BACA JUGA :


Profesor Xu juga memperkenalkan perencanaan, dan perkembangan konstruksi Kawasan Industri Indonesia International Green Industrial Park (IGIP) dan proyek BNSI Green Nickel Resources. Kedua proyek ini ditargetkan untuk menciptakan lebih dari 80.000 lapangan kerja, menjadi salah satu Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) industri Indonesia, dan tolok ukur global dalam industri dan inovasi hijau.

Dalam tanggapannya, Menteri Rosan mengapresiasi investasi jangka Panjang GEM di Indonesia yang telah mendorong pengembangan industri lokal dan membangun sumber daya manusia di Indonesia melalui berbagai program kerjasama ilmiah dengan perguruan tinggi seperti Institut Teknologi Bandung dan Universitas UNU Yogyakarta.

Secara khusus, beliau pun menghargai visi dan ketekunan jajaran pimpinan GEM. Beliau menegaskan komitmennya dalam mendukung penuh proyek GEM di Indonesia, dengan keyakinan bahwa di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo, kemitraan kedua belah pihak akan semakin kuat, membuka prospek kerja sama yang lebih luas, serta menciptakan banyak manfaat bagi generasi mendatang kedua negara.

Selanjutnya, upacara penandatanganan Kerangka Kerja Sama Proyek Hidrometalurgi 66.000 ton nikel antara Danantara dan GEM secara resmi dilaksanakan di hadapan Menteri Rosan, Chairman Xu Kaihua, dan para tamu lainnya.

labuan bajo holiday

Penandatanganan proyek ini menjadi tonggak penting kolaborasi Tiongkok-Indonesia dalam rantai pasok energi baru berbasis nikel. Dengan keunggulan teknologi hijau milik GEM dan keunggulan sumber daya milik Danantara, proyek ini diharapkan akan menjadi model pengembangan industri hijau yang berskala global.

Kunjungan kerja ini juga dihadiri oleh Deputri Bidang Promosi Penanaman Modal Kementerian Investasi dan Hilirisasi Indonesia, Nurul Ichwan; anggota tim ahli, Bayu Mahendra Fitranto; serta Direktur Pelaksana Danantara, Ivy Santoso, Febriany Eddy, dan Stefanus Ade Hadiwidjaja. Dari pihak GEM, hadir pula Wakil GM Grup GEM, Zhou Bo; Penasihat Khusus Ketua GEM, Jiang Zhenkang; Wakil GM Senior sekaligus Direktur Pusat R&D Grup GEM, Dr. Zhang Kun; serta Asisten GM sekaligus Direktur Pusat R&D GEM Shenzhen, Dr. Wang Yaning, bersama jajaran manajemen GEM lainnya.

Sumber :gemindonesia.com

(Redaksi)

Well, Silahkan tulis pendapatnya di kolom komentar ya.

Punya pertanyaan soal Bantuan Hukum & Perizinan, Pencarian & Pengembangan Properti, Layanan Relokasi & Eksplorasi, Dukungan Media & Branding, Distribusi Produk ? INBISNIS bisa bantu jawabin.
Caranya gampang. Kamu tinggal kirim pertanyaan dengan cara klik link ini.

Yuk, gabung grup WhatsApp Berita INBISNIS.ID atau ikuti Channel Berita INBISNIS.ID! Dapatkan info terkini tentang Investasi, Bisnis dan Dunia Usaha langsung ke ponselmu.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *