oleh

Inovasi Manufaktur Berbasis Sumber Daya Dalam Negeri

INBISNIS.ID, LAGOS – Pada Pameran Manufaktur dan Peralatan Nigeria/Bahan Baku Nigeria 2025, Dewan Riset dan Pengembangan Bahan Baku (RMRDC) mendorong investor Nigeria untuk mengadopsi manufaktur berbasis sumber daya dalam negeri guna mengurangi ketergantungan industri pada impor.

Dr. Sab C. Ebiriekwe dari RMRDC mengungkapkan bahwa lebih dari 75% bahan baku industri diimpor, sementara sekitar 80% perusahaan manufaktur dimiliki oleh pihak asing.

“Meskipun Nigeria memiliki sumber daya alam yang melimpah, hanya 35% produsen lokal yang memiliki akses stabil ke bahan baku lokal, dan hanya 5% hasil penelitian yang mencapai komersialisasi,” ungkapnya yang dilansir itpclagos.org, Selasa (12/8/2025).

Ia menekankan bahwa tanpa inovasi dalam mengolah bahan baku lokal, Nigeria tidak dapat mencapai industrialisasi berkelanjutan, penciptaan lapangan kerja, atau daya saing ekspor.


BACA JUGA :


Mantan direktur RMRDC dan kini pengusaha manufaktur, Dr. Moses Omojola, mencatat bahwa manufaktur di Nigeria menantang namun menguntungkan, dengan contoh bisnis minyak sayurnya yang mengalahkan impor dari Indonesia dan Malaysia. Ia mendesak politisi untuk berinvestasi dalam manufaktur guna menciptakan lapangan kerja.

Peserta lain memberikan contoh inovasi masa lalu—seperti penggunaan ekstrak daun air untuk pelapis cangkir dan cangkang kacang mete untuk bantalan rem—yang tidak dikembangkan secara besar-besaran tetapi dapat dihidupkan kembali di tingkat UMKM. Petani Afrika Mogaji menyerukan agar jenderal militer pensiunan berinvestasi dalam manufaktur, seperti dalam transformasi industri Malaysia.

Direktur Utama Spectra Industries, Bapak Duro Kuteyi, mengkritik kurangnya kebijakan perlindungan untuk UMKM, menceritakan bagaimana perusahaan multinasional menggunakan taktik agresif untuk melemahkan perusahaan lokal.

Direktur Utama FACCO West Africa, Bapak Femi Adelayo, mendesak orang kaya Nigeria untuk berinvestasi dalam manufaktur daripada properti asing, dan meminta bantuan RMRDC dalam mencari alternatif untuk jagung dan kedelai yang mahal dalam produksi pakan ternak.

Secara keseluruhan, acara tersebut menyoroti kebutuhan mendesak akan penggunaan sumber daya lokal yang didorong oleh inovasi, perlindungan yang lebih kuat bagi UMKM, dan kebijakan pendukung untuk meningkatkan kemandirian industri Nigeria dan daya saingnya dalam perdagangan global.

Sumber :ITPC Lagos

Well, Silahkan tulis pendapatnya di kolom komentar ya.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *