INBISNIS.ID, LABUAN BAJO – Pemerintah Kabupaten Raja Ampat melakukan studi tiru ke Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, untuk belajar soal pengelolaan pariwisata berkelanjutan.
Rombongan yang dipimpin langsung Bupati Raja Ampat, Orideko I. Burdam, disambut oleh Bupati Manggarai Barat, Edistasius Endi, di ruang rapat bupati, Selasa (15/7/2025).
Dalam pertemuan itu, Bupati Edi memaparkan sejumlah strategi Pemkab Mabar dalam meningkatkan pendapatan daerah dari sektor pariwisata, salah satunya melalui pungutan pajak jasa akomodasi dan restoran di kapal wisata.
Baca juga :Gubernur Koster Kenalkan Kearifan Lokal ke Gubernur Malut
Menurutnya, kapal-kapal wisata yang kini banyak beroperasi di Labuan Bajo tak lagi sekadar mengantar wisatawan, tapi juga sudah berubah fungsi menjadi hotel dan restoran terapung.
“Kalau mengacu pada undang-undang, kapal wisata itu untuk perjalanan. Tapi faktanya sekarang, mereka beroperasi sebagai tempat makan dan tidur juga. Makanya kita mendorong supaya mereka dikenakan pajak hotel dan restoran,” jelas Edi yang dilansir labuanbajotoday.com, Rabu (16/7/2025).
- Baca juga :INBISNIS Property, Menjadikan Properti Anda Lebih Berharga
- Baca juga :Jumlah Penumpang di Bandara Ngurah Rai Meningkat pada Semester I/2025
- Baca juga :Wings Air Buka Rute Baru ke Labuan Bajo Mulai 20 Juli 2025
Ia mengakui, perjuangan agar skema pajak itu disetujui pusat tidak mudah. Namun dengan kerja kolaboratif lintas sektor, kebijakan ini akhirnya diakui dan disetujui oleh Kementerian Keuangan dan Kementerian Dalam Negeri.
“Kita sudah dapat lampu hijau, tinggal pelaksanaan di lapangan saja yang masih penuh tantangan,” ujarnya.
Baca juga :Distribusi Wisatawan Terpusat di Selatan, Bali Terkesan Overtourism!
Sementara itu, Bupati Raja Ampat, Orideko Burdam, mengaku pihaknya juga sudah menyiapkan regulasi serupa di daerahnya. Bahkan Peraturan Daerah (Perda) dan Peraturan Bupati (Perbup)-nya sudah rampung.
“Kami tinggal implementasi. Masalahnya sekarang itu bagaimana gerakan staf di lapangan. Kami kesini mau belajar juga, karena secara usia dan potensi, Raja Ampat dan Labuan Bajo ini hampir sama, tapi perkembangan pariwisata di Labuan Bajo jauh lebih cepat,” kata Orideko.
Ia berharap, dari kunjungan ini pihaknya bisa membawa pulang banyak pelajaran berharga untuk diterapkan di Raja Ampat.
Turut hadir mendampingi Bupati Edi dalam pertemuan ini antara lain Kepala Bapenda Maria Yuliana Rotok, Kepala BPKAD Salvador Pinto, Kadis Parekrafbud Stefan Jemsifori, dan Kabag Hukum Bonavantura P. Raya.
Well, Silahkan tulis pedapatnya di kolom komentar ya.