oleh

Gubernur Koster Kenalkan Kearifan Lokal ke Gubernur Malut

INBISNIS.ID, BALI – Momen kunjungan kerja Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda Laos, ke Bali pada Minggu (13/7/2025) menjadi kesempatan bagi Gubernur Bali, Wayan Koster, untuk memperkenalkan salah satu kearifan lokal budaya Pulau Dewata, Arak Bali.

Dalam pertemuan hangat yang berlangsung di Jayasabha, Denpasar, Koster menegaskan bahwa Arak Bali bukanlah sekadar minuman, melainkan simbol jati diri dan spiritualitas masyarakat Bali.

“Arak Bali memiliki nilai kultural dan spiritual yang sangat tinggi. Ini bukan sekadar produk komoditas, melainkan warisan turun-temurun yang digunakan dalam upacara adat dan kehidupan sehari-hari masyarakat Bali,” ujar Koster di hadapan Gubernur Sherly dan rombongan.

Baca juga :INBISNIS Property, Menjadikan Properti Anda Lebih Berharga

Gubernur Koster juga memaparkan langkah konkret Pemerintah Provinsi Bali dalam menjaga eksistensi Arak Bali melalui regulasi. Sejak diterbitkannya Peraturan Gubernur Bali Nomor 1 Tahun 2020 tentang Tata Kelola Minuman Fermentasi dan/atau Destilasi Khas Bali, legalitas dan perlindungan bagi petani arak dan pelaku UMKM kian menguat.

“Melalui regulasi ini, kami ingin melindungi petani dan pengrajin lokal sekaligus mempromosikan Arak Bali sebagai produk yang bermartabat dan layak go internasional,” tegas Koster.

Baca juga :Distribusi Wisatawan Terpusat di Selatan, Bali Terkesan Overtourism!

Gubernur Sherly Tjoanda Laos memberikan apresiasi atas keberanian Bali dalam merawat tradisi melalui pendekatan kebijakan yang visioner. Ia menyebut langkah Bali sebagai contoh ideal yang bisa diadopsi oleh daerah lain dalam mengembangkan potensi lokal secara berkelanjutan.

“Kami banyak belajar dari Bali, terutama dalam bagaimana menjaga budaya sambil tetap berpikir inovatif dan inklusif,” ungkapnya.

Tak ketinggalan, Koster juga memperkenalkan berbagai varian Arak Bali dari daerah penghasil seperti Karangasem, Buleleng, dan Klungkung. Produk-produk tersebut kini tampil dengan kemasan modern, menembus pasar nasional hingga internasional.

Pertemuan kedua kepala daerah ini tidak hanya mempererat hubungan antara Bali dan Maluku Utara, namun juga menjadi ruang inspiratif dalam menggali makna budaya di tengah tantangan globalisasi. Arak Bali pun kembali ditegaskan bukan hanya minuman tradisional, tetapi identitas yang patut dirayakan dan dilestarikan.

Well, Silahkan tulis pendpatnya di kolom komentar ya.