INBISNIS.ID, BALI – Penggunaan AC telah menjadi kebutuhan dasar bagi rumah tangga terutama di daerah perkotaan yang padat penduduk.
Dewasa ini, terdapat dua jenis AC yang beredar di pasaran yakni AC inverter dan AC non-inverter. Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
Perbedaan utama antara AC inverter dan non-inverter terletak pada kecepatan kompresornya. AC inverter memiliki kompresor kecepatan variabel, sedangkan AC non-inverter memiliki kompresor kecepatan tetap.
Kompresor kecepatan variabel lebih hemat energi daripada kompresor kecepatan tetap dan juga menghasilkan lebih sedikit kebisingan.
Baca juga :INBISNIS Property, Menjadikan Properti Anda Lebih Berharga
Jika kalian ingin melakukan pembelian unit AC sebaiknya disesuaikan dengan kebutuhan dan ukuran ruangan Anda. Dikutip dari pinhome.id, kami akan bahas perbedaannya. Yuk, simak sampai habis!
Harga
Apa beda AC inverter dan non inverter jika dilihat dari segi harga? Perbedaanya cukup besar. Teknologi inverter inilah yang menjadi salah satu penyebab perbedaan harga.
Harga AC inverter akan jauh lebih mahal ketimbang AC normal. AC inverter bisa dua kali harga non inverter, tetapi teknologi yang diberikan cukup mumpuni, seperti anti-bakteri dan kuman.
Alhasil, AC jenis ini bisa Pins tempatkan di ruangan semi-terbuka. Walaupun demikian, AC inverter umumnya dipasang di kamar tidur demi mencegah penyebaran kuman dan bakteri.
Walaupun harganya mahal, AC inverter mampu menghemat biaya tagihan listrik lebih banyak dibandingkan non inverter hingga 30%.
Baca juga :Bisnis Property, Investasi Jangka Panjang di Labuan Bajo
Cara Kerja
Beda AC inverter dan non inverter terlihat jelas pada cara kerjanya. AC inverter menggunakan input motor tenaga listrik AC menjadi tegangan listrik DC. Hal ini membuat tenaga kecepatan berubah menjadi output frekuensi.
Frekuensi arus bolak balik ini sangat menguntungkan dalam konsumsi daya listrik. Begini, penggunaan konsumsi daya listriknya tetap meski suhunya fluktuatif karena kompresor tidak berhenti bekerja.
Berbeda dengan AC non inverter yang cara kerjanya On Off. Artinya, kompresor akan berhenti bekerja begitu kebutuhan suhu yang Pins inginkan terpenuhi. Saat menurunkan atau menaikan suhu, kompresor akan menyala kembali.
Alhasil, setiap tarikan listrik membutuhkan energi yang tinggi. AC non inverter memang cepat dingin, tetapi lebih boros listrik. Berbeda dengan inverter yang mampu memberikan suhu nyaman dan dingin lebih lama.
Baca juga :Lima Kawasan Favorit di Labuan Bajo yang Paling Diincar Developer
Polusi Suara
Cara kerja yang berbeda ini juga berpengaruh pada polusi yang dihasilkan oleh AC. lalu Apa beda AC inverter dan non inverter dari sudut pandang ramah lingkungan ini?
AC inverter lebih ramah lingkungan. Kompresor yang tidak On Off membuat suara yang dihasilkan AC jenis ini lebih tidak bising ketimbang AC standar. Setiap kompresor yang menyala akan timbul suara dari unit outdoor.
Apalagi AC yang sudah memiliki usia tua akan lebih bising lagi ketika dinyalakan. Selain itu, AC inverter memiliki sensor yang mengatur laju kompresor sehingga tidak begitu bising.
Putarannya bisa diatur lebih lambat atau lebih cepat. AC inverter menggunakan Freon R410A atau R32, sedangkan AC biasa memakai Freon R22. Lalu apa beda AC inverter dan non inverter dari segi freon?
Freon R22 mampu merusak lapisan ozon, sementara freon R410A atau R32 tidak demikian. Freon AC inverter lebih kecil menghasilkan polusi dan memiliki indeks dingin jauh lebih tinggi.
Baca juga :Ingin Renovasi Rumah tapi Dana Terbatas? Ini Tipsnya!
Perawatan
Beda AC inverter dan non inverter sangat berbeda dari segi perawatan. Biaya perawatan AC inverter jauh lebih mahal. Hal ini dikarenakan penggunaan freon AC inverter memang tidak murah.
Faktor lainnya terlihat dari penggunaan pipa AC inverter yang lebih besar dibandingkan AC biasa. Meski begitu, suhu dingin AC inverter lebih lama dan stabil. Sebaiknya cuci dan service AC setiap tiga bulan sekali.
Pencucian AC perlu untuk membersihkan bagian filter, evaporasi atau kipas AC. Pastikan kamu mengecek freon secara berkala. Pasalnya, freon yang habis atau bocor bisa berdampak pada kesehatan penghuni rumah yang menghirupnya.
Baca juga :Material Atap Baja Ringan untuk Bangunan, Wajib Tahu Plus Minusnya!
Daya Tahan
Dari segi daya tahan, AC inverter lebih awet dan tahan banting. Hal ini karena RPM berkurang saat AC dinyalakan. Kompresor tidak diforsir berlebihan karena memiliki sistem kerja pengendalian laju kecepatan.
Sementara itu, AC biasa mengandalkan sistem On Off. Kompresor akan mati dan menyala dengan durasi yang kadang pendek.
Alhasil, kompresor bekerja lebih keras ketika dinyalakan. Tak hanya itu saja energi untuk menggerakan kompresor juga lebih banyak.
AC inverter memiliki harga dan perawatan yang lebih mahal ketimbang AC standar. Walaupun demikian, harga ini sebanding dengan fitur yang ditawarkannya. AC inverter jauh lebih ramah lingkungan.
Setelah melihat perbedaan diatas, kami sangat merekomendasikan Anda menggunakan perangkat AC inverter, khususnya untuk ruangan yang memang sering digunakan seperti kamar tidur dan ruang kerja.
Namun sebaliknya, untuk ruangan yang jarang digunakan atau pemakaian 2-3 jam sehari seperti tempat ibadah dan ruang keluarga, Anda bisa menggunakan AC non inverter (standar).
Itu dia sedikit ulasan mengenai perbedaan AC inverter dan non inverter. Jika sedang bingung ingin mencari AC seperti apa Kamu bisa berkonsultasi dengan orang yang ahli dalam menyediakan layanan service, perawatan, dan desain untuk keperluan AC.
(Redaksi)
Well, Silahkan tulis pendapatnya di kolom komentar ya.
Komentar