INBISNIS.ID, DENPASAR – Bulan Bahasa Bali IV tahun 2022 ditutup secara resmi oleh Gubernur Bali Wayan Koster di gedung Ksirarnawa UPT Taman Budaya, Art Centre Bali yang juga disiarkan langsung melalui Chanel Youtube Pemerintah Provinsi Bali pada Senin (28/2/2022).
Sebelumnya Bulan Bahasa Bali dibuka pada tanggal 1 Februari 2022 kemarin sesuai Surat Edaran Gubernur Bali Nomor 9393 tanggal 19 Oktober 2019 yang menetapkan bulan Februari sebagai bulan Bahasa Bali, diperingati oleh semua kalangan baik dari desa adat sampai sekolah di seluruh kabupaten kota se-Bali dengan mengadakan perlombaan-perlombaan yang bersifat kearifan lokal Bali.
Pada tahun ini Bulan Bahasa Bali mengangkat tema “Danu Kerthi: Gitaning Toya Ening” Air Sumber Pengetahuan yang secara luas dimaknakan Bulan Bahasa Bali sebagai representasi pengetahuan yang mengalir tanpa henti memancarkan kebajikan, kesejahteraan dan kemuliaan dunia.
Acara ini dibuka dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dilanjutkan dengan doa bersama dipimpin oleh Ida Sri Bhagawan Putra Nata Nama Wangsa Pemayun kemudian sambutan oleh I Gede Arya Sugiartha selaku Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali.
Melalui pantauan awak media INBISNIS.ID, turut hadir pula dalam acara ini Ibu Putri Koster mendampingi Gubernur Bali, Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati yang kerap di sapa Cok Ace dan Kapolda Bali Irjen. Pol. Drs. Putu Jayan Danu Putra, S.H., M.Si.
Acara dilanjutkan dengan pemberian piagam penghargaan kepada pemenang lomba Bulan Bahasa Bali yang mana bertujuan sebagai usaha pelestarian dan pengembangan Bahasa, Aksara serta Sastra Bali. Salah satu katagori lomba yang mendapatkan piagam yang diserahkan langsung oleh Gubernur dan Wakil Gubernur Bali yakni katagori Musikalisasi Puisi yang dimenangkan oleh Dwi Monikasari dan pada katagori penulisan artikel dalam bahasa Bali diberikan kepada I Made Nurjaya Putra Mahardika.
Kemudian pada sesi berikutnya Gubernur Bali memberikan sambutannya yang mana dalam pembukaan sambutan mengajak melestarikan bahasa bali pada setiap elemen masyarakat serta selalu menggunakan bahasa Bali.
“Kalau dirumah pakailah bahasa Bali. Pakai meme (Ibu), Bape (Ayah), Dadong (Nenek), Kaki (kakek). Jangan pakai bahasa papi mami. Di rumah saya begitu, sama anak, apalagi sama istri”, ujar Koster.
Seterusnya koster berharap tahun depan pelaksanaan secara mandiri Bulan Bahasa Bali pada perguruan tinggi karena pada tahun ini perguruan tinggi di Bali belum melaksanakan Bulan Bahasa.
“Tityang juga mendapat laporan, kiriman foto, video dari berbagai desa adat dan dinas di Bali yang melaksanakan acara Bulan Bahasa Bali, sangat bagus sekali tetapi belum dilaksanakan di perguruan tinggi, maka pak Kadis tahun depan perguruan tinggi secara mandiri harus melaksanakan Bulan Bahasa Bali,” pinta Koster kepada Kadis Kebudayaan dalam sambutannya.
Acara ditutup dengan pertunjukan teatrikal yang dimainkan oleh group teater Selem Putih yang sangat mencuri perhatian para hadirin yang hadir dalam acara tersebut.
(Redaksi)
Komentar