INBISNIS.ID, PADANG – Subuh Mubarokah menjadi agenda penting sebagai salah satu upaya untuk pembinaan mahasiswa-mahasiswi Universitas Andalas yang tinggal di asrama.
Hal itu, diungkapkan langsung oleh Sekretaris Asrama Universitas Andalas Danny Hidayat, MM pada Selasa (18/10) saat acara subuh mubarokah di Masjid Nurul Ilmi. Dikatakannya saat ini asrama Universitas Andalas terdiri dari sembilan tower dan yang digunakan hanya tujuh tower dengan total penghuni sebanyak 1.500 orang.
“Penghuni asrama terdiri dari mahasiswa jalur SNMPTN, SBMPTN, Mandiri, mahasiswa internasional dan mahasiswa PMM,” ujarnya.
Bertempat informasi yang diperoleh tim INBISNIS.ID dari Humas Unand, Prof. Musliar Kasim yang mengisi agenda shubuh mubarokah merasa bahagia, memberikan pengalaman, berbagi cerita, seperti apa sebaiknya hidup terutama menjadi mahasiswa.
Disampaikannya banyak fadhilah atau manfaat yang didapatkan dari shalat shubuh ini. “Karena tidak semua orang terpanggil untuk melaksanakannya apalagi dilaksanakan secara berjamaah,” ujarnya yang sebelumnya juga merupakan Rektor Universitas Andalas periode 2006-2011.
Lebih lanjut, ia mengatakan beruntunglah mahasiswa yang tinggal di asrama, sebab tidak semua mahasiswa Universitas Andalas dapat tinggal di asrama. “Tinggal di asrama diwajibkan kepada mahasiswanya untuk beribadah mulai dari subuh, boleh di cek perguruan tinggi mana di Indonesia yang mewajibkan shalat shubuh di masjid secara berjamaah, hanya di Universitas Andalas” ujarnya.
Dikatakannya ini sudah dimulai sejak tahun 2003, ketika waktu itu masih menjabat sebagai Pembantu Rektor II. “Membangun karakter, termasuk karakter spiritual, dengan membiasakan bangun pagi, berangkat ke masjid untuk melaksanakan sholat subuh berjamaah sehingga menjadi kebiasaan,” ungkapnya.
Ditambahkannya dengan datang lebih awal ke masjid dan melaksanakan sholat fajar atau qobliyah fadilahnya lebih baik dari pada bumi dan isinya. Ia juga menginginkan mahasiswa Universitas Andalas menjadi contoh bagi mahasiswa lain terutama dalam hal karakter.
Di awal-awal memang terasa terpaksa namun pada akhirnya akan merasakan manfaatnya,” ujarnya yang juga pernah menjabat sebagai Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia ini.
(Redaksi)
Well, Silahkan tulis pendapatnya di kolom komentar ya.
Komentar