INBISNIS.ID, JEMBRANA – Hujan semalam mengakibatkan terjadi bencana banjir bandang di sejumlah wilayah di Kabupaten Jembrana pada, Minggu (16/10). Yang mengakibatkan puluhan rumah warga dan sejumlah fasilitas umum lainnya hancur. Bahkan jalur Denpasar-Gilimanuk lumpuh total. Sejumlah kendaraan baik roda dua, mobil pribadi, bus dan truk terjebak kemacetan panjang.
Banjir bandang yang menerjang wilayah Jembrana terjadi akibat intensitas hujan deras di kawasan pegunungan. Air di sejumlah sungai mulai membesar sejak pukul 20.00 Wita. Terparah terjadi di sungai Bilukpoh, Kelurahan Tegalcangkring dan di sungai Yehembang, Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana.
Kisaran pukul 11.00 Wita, air di sungai Bilukpoh meluap, menerjang puluhan rumah warga di sebelah selatan jembatan Bilukpoh. Akibatnya puluhan rumah warga roboh diterjang banjir bandang. Ratusan warga berhamburan menuju dataran tinggi menghindari banjir. Bahkan ada beberapa yang mengungsi di Polsek Mendoyo.
Sementara jembatan Bilukpoh dipenuhi dengan batang kayu-kayu berukuran besar sehingga tidak bisa dilewati kendaraan jenis apapun. Bahkan kondisi jembatan nyaris roboh. Nampak bergoyang sangat keras diterjang air deras yang membawa batang-batang kayu berukuran besar.
Pihak kepolisian dari Polsek Mendoyo dan Polres Jembrana yang turun ke lokasi bersama Pol PP dan BPBD Jembrana nampak sibuk mengevakuasi warga terdampak. Sejumlah pengendara sepeda motor dan mobil pribadi diminta polisi untuk mencari jalan alternatif. Sementara truk dan bus diminta parkir menjauhi jembatan.
Suasana nampak semakin mencekam, manakala listrik di kawasan Bilukpoh mati total, diakibatkan sejumlah tiang listrik di jalur Denpasar-Gilimanuk roboh. Warga sekitar saat evakuasi bersama beberapa Satpol PP sempat ketakutan dan berlari menghindari adanya tiang listrik yang roboh dalam kondisi masih aktif. Hingga akhirnya bisa diputus oleh pihak PLN.
Sejumlah warga mengungkapkan, banjir bandang yang terjadi saat ini merupakan banjir bandang terparah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. “Ini banjir terparah, saya perkirakan banyak rumah warga di selatan jembatan Bilukpoh terutama di sisi timur sungai roboh. Kita belum bisa melakukan pendataan karena banjir masih sangat besar,” terang I Gede Putu Suergardana Cita, anggota Komisi II DPRD Jembrana dari Fraksi PDI Perjuangan saat ditemui di lokasi bencana.
“Banjir bandang yang terjadi di Desa Yehembang, Kecamatan Mendoyo, juga menghancurkan pagar-pagar tembok milik warga. Salah satunya pagar tembok milik Dek Miki sepanjang 100 meter lebih ambruk diterjang banjir. Kerugian ditafsir mencapai puluhan juta rupiah,” tuturnya.
Kerusakan terparah dialami oleh bengkel mobil Ananda Motor. Air merendam bengkel milik Dewa Kadek Adi setinggi satu meter lebih. Merusak fasilitas bengkel, seperti kursi, komputer dan peralatan bengkel lainnya. Bahkan satu unit mobil terendam banjir. Kerugian ditafsir mencapai puluhan juta rupiah.
Sementara, banjir bandang juga terjadi di wilayah Pemedilan, Jembrana, merendam puluhan rumah warga yang ada di pinggir sungai Pemedilan. Puluhan warga terpaksa mengungsi ke tempat aman dibantu pihak kepolisian dan BPBD Jembrana.
Pihak BPBD Jembrana mengerahkan satu unit alat berat untuk membersihkan jembatan yang terkubur material banjir berupa, tanah, batu dan batang-batang kayu berukuran besar. Evakuasi tersebut mendapat pengamanan pihak kepolisian dari Polsek Mendoyo dan Polres Jembrana. Pembersihan jembatan diperkirakan kelar menjelang pagi hari.
(Redaksi)
Well, Silahkan tulis pendapatnya di kolom komentar ya.
Komentar