INBISNIS.ID, JEMBRANA – Berawal kisah menyame-braya ide kreatif itu lahir warung Di Paon. Anak muda berinovasi membuka sajian kuliner yang tak melupakan adat dan budaya serta bahasa Bali. Hingga Di Poan yang artinya di dapur, lahir sebagai pengolah masakan dengan citra rasa khas Bali terutama Jembrana.
Pengolala Warung Di Paon I Kade Dandi Wahyu Maha Putra (24) tahun asal Lingkungan Kladian, Kelurahan Dauhwaru, Kecamatan Jembrana mengisahkan, melanjutkan usaha yang ada hingga kini di buka kembali dengan konsep Bali Barat. Dimana khas ikan bakar, ayam bakar, dan gurami nyat-nyat (resapan bumbu khas Bali dengan cara rempah dirajang), Selasa (06/07).
“Warung Di Paon di Jalan Jempiring, Baler Bale Agung, Kecamatan Negara yang dikelolanya dengan Khas menu khas Jembrana terutama gurami nyat-nyat yang mana 30 ribu lengkap bisa dinikmati. Menu dari harga 10 ribu sampai 35 ribu. Jenis yang di bakar maupun yang di goreng juga disediakan dengan bumbu khas Negaroa,” katanya.
Dandi berkata, mengambil konsep warung di poan, karena sebagai orang Bali asli tentu mengingatkan kita sebagai generasi muda bahwa kebutuhan makan itu ada di Paon (dapur). Selain itu minuman kopi Bali asli dan eksperimen terus dilakukan seperti mocktail Klungah.
“Buka dari jam 10 pagi hingga 10 malam, konsumen dari kalangan anak muda hingga dewasa. Omzet perhari kurang lebih menghasilkan 500-1 juta dalam satu hari. Gurami nyat-nyat merupakan masakan dengan citra rasa kuliner Bali. Aroma yang kental serta gurihnya memang membuat para konsumen jatuh cinta,” pungkasnya.
(Redaksi)
Well, Silahkan tulis pendapatnya di kolom komentar ya.
Komentar