INBISNIS.ID, BALI – Kepala Ombudsman Republik Indonesia Perwakilan Bali, yang kemudian sering disebut Kepala Ombudsman Bali, Umar Ibnu Alkhatab meluncurkan sebuah buku hasil garapannya yang diisi juga oleh beberapa orang sahabat dekatnya.
Selain meluncurkan buku, dalam acara yang diadakan di Kedai Jumpa Kopi 74 tersebut juga diadakan bedah buku yang telah di tulisnya yang berjudul ‘Kisah Seorang Pionir Sepuluh Tahun Memandu Ombudsman Bali’.
Umar Alkhatab mengatakan bahwa penggunaan kata Pionir pada judul buku tersebut, sebenarnya memiliki makna bahwa Umar Alkhatab merasa bahwa dia adalah sebuah pion, sebuah bidak atau sebuah alat yang ditempatkan didepan untuk membuka jalan.
“Seperti yang saya katakan bahwa, judul ini kita pilih karena saya merasa saya sebagai pion, sebagai bidak , sebagai alat yang ditempatkan didepan untuk membuka jalan, dan tidak bermaksud untuk membanggakan diri dan menyombongkan diri”, ungkap Umar Alkhatab.
Menurutnya banyak hal yang dituangkan di dalam buku ini yang dapat diambil pesan moralnya, salah satu contoh yakni Kepala Ombudsman Bali yang merupakan Lembaga Negara yang cukup diperhitungkan oleh semua instansi pelayanan public yang dijalankan pemerintah hanya hidup di sebuah kos yang murah layaknya anak kuliahan.
Dia juga mengatakan bahwa dalam buku ini banyak juga dia mengulas tentang kehidupan kesehariannya selama berkarir di Ombudsman yang mana begitu sederhana, namun dia berkata bahwa itu bukan hal untuk mendapatkan simpati publik namun lebih untuk menunjukan kepada para pembaca bahwa ternyata seorang Pimpinan Lembaga Negara bisa hidup seperti yang digambarkan pada buku yang ditulisnya sendiri.
Pada akhirnya dia mengatakan bahwa untuk menandai sepuluh tahun sebagai kepala Ombudsman Bali, yang mana ketika dia tidak menulis maka orang tidak tahu apa yang pernah dia lakukan, sehingga menulis buku ini dirasa begitu penting untuknya.
Berikutnya dia juga ingin mengkonfirmasi bahwa apa yang sudah dikerjakan oleh nya bersama rekan rekan Ombudsman Bali selama masa jabatan hingga kini menjelang akhir jabatannya, sehingga dapat diteruskan oleh pengganti berikutnya.
Arnold Dhae yang merupakan seorang sahabat Umar dan juga seorang jurnalis Media Indonesia mengatakan bahwa jauh sebelum mengenal Umar Alkhatab sebagai Kepala Ombudsman Bali, dia mengenal ayahanda Umar yang sering di panggil abah Saleh.
“Dulu saat saya dikampung masih kecil, saya sering ikuti dakwah abah saleh, disana saya lihat bahwa seorang muslim yang begitu ramah di tengah tengah daerah yang dominan katolik dan beliau dalam dakwah nya sangat sejuk”, ungkap Arnold Dhae.
(Redaksi)
Well, Silahkan tulis pendapatnya di kolom komentar ya.
Komentar