oleh

Jaga Kawasan Suci, Pemda Tabanan Lakukan Komunikasi Publik Bersama Desa Adat   

-Daerah-284 views

INBISNIS.ID, BALI – Upaya menjaga kawasan suci terutama di daerah tujuan wisata seperti Tabanan. Pemkab Tabanan terus lakukan komunikasi publik bersama Desa Adat dan masyarakat setempat.Komunikasi publik ini dilakukan sebagai bentuk respon terhadap wisatawan yang belakangan ini selalu mengabaikan kesucian tempat terutama di daerah tujuan wisata yang mereka kunjungi.

Wakil Bupati Tabanan, l Made Edi Wirawan di sela-sela acara pembukaan pesta kesenian Bali (PKB) di Denpasar mengatakan, kejadian video wisatawan memanjat pohon menjadi perhatian sangat serius, karena itu pemerintah kabupaten Tabanan saat ini sedang mengupaya komunikasi dengan pihak desa Adat dan masyarakat setempat agar mudah kontrol terutama di kawasan suci yang harus dilindungi dan dijaga, Minggu (12/6/2022).

“Dengan kejadian awal kemarin yang memanjat di pohon, itu kita sudah kita berikan sosialisasikan ke Adat, apa itu Banjar Adat, Desa Adat. Jadi, semua terkait isi-isi dan tulisan yang tidak boleh dilakukan wisatawan itu sendiri, bukan wisatawan saja tapi krama Bali juga, sehingga kita yang mulai mensakralkan semuanya ujarnya semuanya,” ujarnya.

l Made Edi Wirawan, menuturkan pihaknya akan bertindak tegas terhadap wisatawan yang tidak menghormati Adat dan Istiadat yang ada, dan bahkan pihak Pemda sudah bekerjasama dengan Majelis Desa Adat untuk segera menerbitkan wisatawan yang tidak menghargai aturan yang ada.

“Kita sudah berkoordinasi dengan majelis Desa Adat kita, sehingga itu bisa  diterbitkan semuanya. Nah, kebetulan saja mungkin ada wisatawan yang ingin tampil beda dikira pohon itu sama dengan pohon yang lain. Nah, inilah kita sekarang menerbitkan total,” katanya.

Selain itu, Edi mengungkapkan saat ini sudah dilakukan pengawasan secara ketat di titik poin yang sangat sakral, namun pengawasannya tidak dilakukan setiap hari karena tempatnya sangat kecil, karena di mana-mana ada, tetapi secara data tentu kita selalu awasi.

“Sudah kita lakukan pengawasan  yang pertama tidak mungkin kita melakukan pengawasan setiap hari apalagi ukurannya lebih kecil dan di mana-mana  ada. Tetapi kalau yang namanya data, kita sudah jaga semua,” tuturnya.

Edi melanjutkan, untuk pemasangan bender sudah dilakukan dalam bentuk tulisan bahasa Inggris, namun tidak semua orang bisa bahasa Inggris karena itu bahasa Bali dan Bahasa Indonesia juga disiarkan.

“Sudah kita mulai dalam bahasa Inggris,  tetapi tidak semua orang bisa bahasa Inggris, karena itu bahasa Bali, bahasa Indonesia juga ada,” tandasnya.

Sementara itu, kata Edi, jika terjadi kasus yang sama tentu akan dideportasi sebagaimana yang dilakukan pemerintah Bali selama ini, namun untuk kasus ini belum bisa memastikan apakah dideportasi atau atau tidak, karena harus dilihat dulu akar masalahnya.

“Seperti yang dilakukan oleh bapak Gubernur yang memulangkan wisatawan, itukan sebuah sanksi yang dilakukan oleh pemerintah Bali. Kalau dalam peristiwa ini nanti kita lihat dari segi kesalahan. Nah,  nanti kita akan pikiran dideportasi atau tidak.” tutupnya.

(Redaksi)

Well, Silahkan tulis pendapatnya di kolom komentar ya.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *