INBISNIS.ID, BORONG – Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan) Kabupaten Matim, Paulus Yohanes Yorit Poni, menyoroti inisiasi Tour Wisata yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah Manggarai Timur, NTT yang terkesan mubazir dan menghabis uang rakyat, Sabtu (11/06/2022).
Solusi yang ditawarkan Yorit, Pemda sebaiknya terus meningkatkan daya usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dalam menangkap peluang wisata Labuan Bajo.
Menurut Yorit, sangat sulit mendorong wisatawan untuk melancong ke Manggarai Timur dengan kondisi infrastruktur yang tidak mendukung.
Pembangunan infrastruktur jalan di Manggarai Timur dinilai masih belum memberikan nilai tambah pada sektor pariwisata secara optimal.
Dikatakannya, jika sektor pariwisata telah menjadi salah satu program prioritas, sehingga penataan kawasan wisata dan pembangunan akses jalan raya menuju destinasi wisata menjadi perhatian serius.
Masih kata Yorit, objek wisata yang di Manggarai Timur tidak kalah saing dengan daerah lain. Namun daya dukung infrastrukturnya masih belum optimal.
Kondisi pembangunan infrastruktur saat ini belum mampu mengangkat secara signifikan sektor pariwisata.
“Lagian tour wisata yg dilakukan Pemda berisikan para SPPD yang mungkin saja sedang berwisata. Saya membayangkan tour wisata yg dilakukan Pemda menghadirkan komunitas motor dari Jawa misalnya sehingga efek promosinya besar. Tetapi saya apresiasi terhadap usaha masyarakat/pemdes lebih tepatnya dengan memberikan dukungan anggaran kepada desa, atau mendorong aksesibilitas ke daerah wisata dimaksud. Itu lebih penting dibandingkan membiayai perjalanan sekian banyak SPPD apalagi kalau sampai membebani pemerintah desa setempat,” tutur wakil Sekretaris Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP Matim itu.
Diketahui, Pemerintah Kabupaten Manggarai Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menangkap peluang pariwisata di daerah tersebut dengan mengadakan tour di beberapa Desa Wisata (Dewis) yang dilaksanakan sejak 10-12 Juni 2022.
Beberapa objek wisata yang dikunjungi diantaranya, Pantai Cepi Watu, Desa Wisata Golo Loni (obyek Wisata Golo Depet), Desa Wisata Colol (Agrowisata Kopi), Watunggong (objek Bukit Golo Lantar), Lengko Ajang (obyek Gereja Tua), Desa Wisata Rana Kulan (objek danau Rana Kulan), Danau Teratai Rana Tonjong, Desa Wisata Nanga Mbaur (obyek Pantai Watu Pajung) dan berakhir di Desa Golo Lijun (obyek wisata Nanga Lok).
Upaya ini dilakukan untuk memperkenalkan objek wisata yang ada di Manggarai Timur. Selain ajang promosi juga sebagai bentuk dukungan pemerintah terhadap upaya yang dilaksanakan oleh masyarakat untuk mendukung pariwisata di Matim.
Di beberapa obyek wisata, masyarakat secara swadaya telah melakukan berbagai kegiatan untuk memperindah objek wisata yang ada di daerahnya.
Bupati Manggarai Timur Agas Andreas, SH, M.Hum, menyampaikan bahwa promosi pariwisata adalah tugas dan tanggung jawab bersama, buka semata tugas pemerintah atau masyarakat.
“Pemerintah bersama masyarakat Manggarai Timur selama ini telah bahu membahu mempersiapkan dan memperindah berbagai objek wisata yang ada. Sebagai bentuk penghargaan untuk itu maka Tour Wisata ini dilaksanakan, juga tentu saja sebagai ajang promosi untuk banyak pihak yang ada di luar Manggarai Timur yang tentunya juga ingin tahu obyek wisata apa saja yang ada di Manggarai Timur,” ujar Agas.
(Redaksi)
Well, Silahkan tulis pendapatnya di kolom komentar ya.
Komentar